Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Aku Membaca Sesuatu

Diperbarui: 31 Oktober 2020   14:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Qureta

Aku Membaca Sesuatu

Seketika pagi datang menyambut
Menarik paksa malam yang pekat
Selaksa hujan mengguyur deras
Namun tak sampai juga ke DAS
Sungai tetap kekurangan air
Berudu dan ikan-ikan nampak menggelepar
Menahan kelebihan hangat cuaca
dan kekurangan sumber makan

Aku membaca dengan mata ngantuk
dengan kepala penat dan muak
Tanah-tanah kering dan rumput-rumput kuning
Menyerap habis bulir-bulir air hujan
Desa dilanda pertikaian-pertikaian sempit
Keluarga-keluarga terjebak kepalsuan potret-potret
Mereka sibuk saling merayu
Menciptakan sekat-sekat baru

Dikota, mereka larut dalam hingar-bingar nuansa
Tak jelas hendak kemana muaranya
Orang-orang keren terus menerabas
Anak-anak milenial terjun bebas
Sudut-sudut kota penuh warna-warni bendera
Siang-malam derap kaki-kaki tak henti melangkah mencari suaka
Kota dilumuri siasat
Diujung sana orang-orang borjuis telah menyiapkan pesta

Balikpapan, 30 Oktober 2020

Ali Musri Syam Puang Antong

*DAS: Daerah Aliran Sungai

*Puisi Sebelumnya
*
Puisi Pilihan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline