Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Noktah Terakhir

Diperbarui: 4 Oktober 2020   09:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi Ali Musri Syam @Bogel77

Noktah Terakhir

Yang tersisa dari bangku itu
Adalah jejak bokongmu dan punggungku
Tatkala Engkau duduk manis menatapku
Kepalaku tergetetak manja di pangkuanmu

Namun kita lupa kapan itu terjadi
Bahkan kita pesimis untuk melakukannya lagi

Seperti hangat pagi ini
Terasa hambar tanpa semburat cahaya surya
Terhalang gumpalan awan-awan pekat
Kita pun terjebak bayang-bayang ilusi

Kau pergi tanpa mengindahkan
Titahku tak bertuan

Kusimpan noktah terakhir
Kau tuliskan pada selembar daun lontar
"Jiwaku Menggenggam Jiwamu"
Kupegang sebagai azimat penunggu

Masihkah dirimu erat menggenggam?
Kemilau cinta dilangit Balikpapan

Balikpapan 3 September 2020

Ali Musri Syam Puang Antong

*Puisi Sebelumnya : https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5f7742a1d541df48322f3442/terang-bulan-kehangatan-dan-konspirasi-zaman

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline