Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Pada Sajakmu Kutemukan Isyarat

Diperbarui: 21 September 2020   01:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompas Lifestyle

*Baca Puisi Sebelumnya : https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5f66dc22d541df0d4b6e0e32/sejarah-ruang-rindu

Pada Sajakmu Kutemukan Isyarat

Enam buah sajakmu terdahulu kubaca kembali
Membuatku terjaga hingga seperempat malam
Merasakan hadirmu membelai lembut wajahku lewat desir angin semilir
Cahaya lampu jalan menembus kaca jendela yang buram
Sekawanan jangkrik bernyanyi seperti orkestra dan menari
Merasuk sukmaku perihal rindu tersurat pada bait-bait anonim

Aroma parfum ruangan menggenang
Mengembalikan ingatan kesegaran aroma wajahmu wangi menawan
Tidak sekadar kucium namun kuhirup dengan pelan
Setiap kali awal berjumpa dan akan berpisah, begitu berulang-ulang
Begitulah segala hal tentang kita selalu terkenang
Membias laksana gelap malam tak kesudahan

Perihal rindu kau gores dibalik tembok-tembok diksi
Begitupun rindu kurasakan merasuk lebih dalam, kini
Rindu yang sesungguhnya selalu hadir menyeruak
Kini semakin menyesak
Kau menjelma jadi kemilau bintang gemerlap
Dilangit malam yang kian gelap

Kau adalah kirana
Yang datang tiba-tiba
Menggoda penuh damba
Tanpa kata, tanpa tanya
Tanpa rasa bersalah
Menyulut kobaran api asmara didada

Balikpapan, 20 September 2020

Ali Musri Syam Puang Antong

*Baca Puisi Lainnya : https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5f654c7c097f3623d5663202/janji-pagi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline