Dua Cangkir Kopi dan Kenangan
Aku menyeduh dua cangkir kopi
Satu untukku, untukmu satu lagi
Lalu kita teguk bersama
Dalam keremangan senja yang beranjak
Aku dan Kamu larut dalam keheningan
Berenang mengarungi gelap malam
Melarungi genangan ingatan
Rindu dan kehangatan
Udara malam berhembus pelan
Kopi kita semakin dingin
Tak ada habisnya kita seruput
Wajah-wajah malam kian berkerut
Rongga udara menggagahi sekeliling
Membius kata yang lindap di ingatan
Ruang berpijak menegaskan kesunyian
Ruang batin bertanya-tanya kebisuan
Dua cangkir kopi masih pun terselam
Sisa ampas mewujud dalam kelam
Menjadi endapan hasrat dan kenangan
Tiada akhir kesudahan
Penajam Paser Utara, 16 September 2020
Ali Musri Syam Puang Antong
*Baca Puisi Lainnya: Hanya Satu Interpretasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H