Kesedihan Gadis Hujan
Gerimisnya menderas perlahan
Membasahi tanah, batu, rerumputan
Sekelebat bayang mungil lalu lalang
Berkali - kali muncul lalu kembali hilang
Menikmati rintik - rintik hujan
Diantara lalu lalang pejalan
Sesekali bulir - bulirnya dipermainkan
Diusap kewajah ayu rupawan
Terlihat ia sesunggukan
Raut wajahnya keriangan
Namun air mata berbaur air hujan
Nampak menyiratkan
Kekalutan rasa tak kesudahan
Ia menatap langit menengadah menerawang
Mengusap resapan kesedihan
Menyeruak seketika sejarah kesakitan
Ia pun berlari menghilang diujung pematang
Penajam Paser Utara, 7 September 2020
Ali Musri Syam Puang Antong
*Baca Puisi Lainnya :
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5f5470c83d68d571226ad9b5/pembuktian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H