Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Puisi: Garudaku Kini

Diperbarui: 1 Juni 2020   00:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

republika.co.id

Gagah;
Terbang tinggi mengitari mega
Menjulang angkasa
Menembus pekat awan
Menghalau deras hujan

Kuat;
Mematri petak-petak sawah
Mengamati puncak-puncak gunung
Menerobos hutan-hutan rimbun

Tangguh;
Melewati lembah-lembah subur
Mengikuti arus-arus sungai mengalir jernih tak keruh
Mangitari lereng demi lereng bersimbah peluh

Setia;
Pada Ibu melahirkanmu
Pada pertiwi tumpah darahmu

Kini...

Terbang rendah
Tak mampu lagi petualang
Awan tipis menghalangi padangan
Goyah mental pada gerimis hujan

Pematang-pematang sawah menjadi kabur
Puncak-puncak gunung terlihat absurd
Mata tajam hanya cukup melihat hutan-hutan gundul

Lembah dan ngarai kini dalam mimpi
Bukit-bukit kecil tak mampu kau lingkari
Terbang dari dahan kedahan sempoyongan menggigil
Mencicipi keruh air sungai

Masihkah
Tersimpan setia
Pada Ibu yang ditinggal Bapak

Balikpapan, 31.05.2020
Ali Musri Syam Puang Antong




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline