Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Puisi | Pengecut

Diperbarui: 17 April 2020   08:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

"Pengecut"

Kita adalah kepingan kepingan pongah masa lampau, bergerilya membangun isme isme sempit semu, makan dari perut perut kosong dhuafa lusuh, minum dari haus para fakir berpeluh. oksigen, aspal, sampai kitab suci dilahap rakus.

Ramai berbicara tentang orang orang idealis, diperjualbelikan dimeja meja pewarta alegoris, saat suara suara keadilan didengungkan aktivis, para cecunguk sesunggukan sumringah miris, dibalik tirai peracik lakon mengendap sembunyi sembunyi.

Separuh jalan telah kita tempuh, barisan nekat, sakit hati, penghianat, penista, pemburu rente berpacu dalam lingkar piramida, ke mana para oposan sejati, ke mana para penebar manfaat, ke mana kita yang katanya sehat, diam tak bergeming: Pengecut!

Balikpapan, 10.02.20
Ali Musri Syam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline