Cuma bisa ngakak baca berita di detik.com, tentang kinerja orang Arab di Dubai. Ceritanya sheikh Muhammed orang nomor satu Dubai melakukan sidak, ternyata yang didapati kantor-kantor pada kosong.
Mengapa kantor pada kosong, Padahal di jam kerja?, Itu dia sebagai orang yang pernah kerja di Dubai, enggak lama sih, cuma enam tahun. Saya mendapati sebagian pekerja Arab memang nauzubillah malesnya.
Mereka cuma "3D" ( Dateng, duduk, dahar), enak Kalo datangnya tepat waktu, mungkin mereka merasa, semua kerjaan udah di kerjain oleh "para pendatang" sedang mereka cuma ongkang-ongkang kaki sambil ngudut rokok khas Arab.
Kalo enggak keluar kantor, mereka ngobrol ngalar ngidul, herannya itu dilakukan setiap hari. Apa kagak bosen ya?, Padahal mereka kan cowok?, Yang bibirnya cuma satu beda Kalo cewek yang memang punya dua bibir. Sheikh Mohammed sepertinya sudah mencium aroma "malas" di sebagian pekerja asli Arab terutama mereka yang punya posisi, karena itu beliau melakukan sidak. Rasain bagi mereka yang kena sidak. Abis males dipelihara.
Malas memang menjadi bahaya laten, karena itu nabi mengajarkan doa yang salah satunya berlindung kepada Tuhan dari yang namanya kemalasan. Selain kemalasan kita juga diminta berlindung kepada Tuhan dari yang namanya Bakhil dan utang.
Ngomongin utang, saya jadi teringat seorang temen yang enggak pernah lelah nawarin kredit motor ke saya. Terus terang dia kasihan sama saya yang berangkat kerja jalan kaki. Tapi saya tolak tawarannya karena kredit adalah hutang. Alhamdulillah, walau gaji saya pas-pasan, saya enggak punya Hutang. Saya hidup seadanya. Kalo ada makanan enak saya makan Kalo enggak ada saya beli hihihi.
Kembali ke orang Arab. Semoga saja sidak dari Sheikh Mohammed dapat menyentak orang-orang Arab yang males. Tapi Kalo dibalikin kekita, bisa enggak kita enggak males Kalo semua fasilitas orang Arab di Dubai dianugerahkan ke kita? Bisa jadi kita juga bakal malas-malasan wkwkwkw.
Mengapa ya, semakin baik fasilitas membuat orang semakin malas datang ke kerjaan?, Enggak percaya, lihat aja kelakuan anggota dewan, kurang apa fasilitas mereka? Tapi tetep aja ada anggota dewan yang malas-malasan.
Dubai terlanjur dikenal sebagai kota Kosmopolitan, kebayang kan mereka punya pekerja asli Arab yang bisa ninggalin kantor sampai kosong?, Timbul pertanyaan yang sudah nunggu di pengkolan. Jadi selama ini siapa yang membangun Dubai?, Enggak mungkin kan Kalo jin Baghdad.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H