Lihat ke Halaman Asli

Mukti Ali Bin Syamsuddin Ali

TERVERIFIKASI

Trainer di OPP

Photo Bareng Orang Arab Atau Orang Barat

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1421613672737907799

[caption id="attachment_365062" align="aligncenter" width="576" caption="Photo dengan orang asing di Abu Dhabi. dok pribadi"][/caption]

Saat ini kita hidup dalam kampung global, dunia makin menciut, semuanya semakin rapat, dulu enggak pernah kebayang kalo kita bisa saling colek dengan temen yang lagi kedinginan di Eropah atau saling sapa dengan rekan yang sedang kepanasan di Arab, ah, sekarang semua bisa kita lakukan, hanya dengan memainkan jari kita bisa berkomunikasi dengan siapa saja hatta mereka ada di ujung bumi sekalipun.

Dubai adalah kota yang di tinggali banyak manusia dari berbagai negara, ada yang datang dari kawasan Arab juga, ada pula yang datang dari daratan Eropah, mereka semuanya datang ke Dubai untuk mencari sejumput berlian dan segepok Dirham. Karena saat ini saya juga sedang nguli di kota ini, maka mau tidak mau saya pun harus berinteraksi dengan mereka-mereka.

Terus terang aja, saya senang kalo bisa photo bareng dengan orang asing apalagi kalo orang asing itu bule, padahal belum tentu bulenya seneng  photo bareng  saya,  hahahaha,  kalo saya di ajukan pertanyaan, pilih photo sama orang Arab atau sama orang Barat?, saya akan menjawab, mending photo dengan keduanya, kan biar adil, yang jelas saya suka bersahabat dengan siapa saja, kagak peduli dia Arab atawa barat, sepanjang sama-sama saling menghormati, mengapa tidak?

[caption id="attachment_365063" align="aligncenter" width="432" caption="enggak semua orang barat badannya tinggi-tinggi. dok pribadi"]

14216137821371525267

[/caption]

Tidak semua orang Arab itu baik dan tidak semua orang barat itu berengsek, orang Arab ada yang baik ada juga yang enggak baik, begitu juga dengan orang barat, ada yang berengsek ada juga yang baik, samalah dengan orang Indonesia, rasanya tidak ada bangsa di dunia ini yang warganya baik semua, kalo ada itu pasti bukan warga dunia melainkan warga malaikat.

Orang Barat, menurut saya  sudah melek baca, lihat aja di film-film mereka, kalo ada adegan di dalam rumah, perhatiin lemarinya, pasti penuh dengan buku, menunjukan kalo sang empunya rumah emang doyan baca, membaca memang sudah jadi kebiasaan di dunia barat.

Bagaimana dengan rumah orang  Arab, tergantung rumah yang kita masukin hahahaha, kalo rumah ''kyai'' atau dosen, adalah lemari bacanya, tapi kalo rumah orang biasa, kebanyakan lemarinya penuh dengan hiasan atau cindera mata negara yang pernah di kunjungi.

Kalo rumah orang Indonesia, gimana?, Beti ( Beda tipis) lah,  dengan rumah orang Arab, kalo rumah ustad atawa rumah dosen, adalah lemari bukunya, lemarinya doang hahaha, bukunya dikit, bisa jadi uang buat beli buku terlibas oleh kebutuhan sehari-hari.

Berinteraksi dengan orang-orang yang berasal dari lain negara membuat saya sadar, kalo apa-apa yang selama ini kita yakini sebagai kebenaran belum tentu di anggap kebenaran oleh mereka,  begitu juga sebaliknya, ini secara tidak langsung membuat saya tenggang rasa, kagak maen ngotot-ngototan, ok lah, kita memang beda tapi kita tetep temenan, dalam hal-hal tertentu kita boleh ribut tapi enggak sampai musuhan.

Yang jelas, ada nilai-nilai universal yang bisa kita jadikan jembatan, seperti kita enggak mau di kadalin sama mereka, begitupun mereka kagak mau kita kadalin, demikian juga kita enggak mau di beri ''janji-janji palsu'' mereka pun sangat tidak suka kalo cuma di janjiin doang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline