[caption id="attachment_361009" align="aligncenter" width="300" caption="Mahasiswa sedang mengikuti Ujian Sidang Skripsi di FPIK Universitas Garut -Doc Alimudin"][/caption]
Menghadapi ujian, biasanya kita merasa takut. Dalam bentuk lain, bisa berupa bencana musibah, ketakutan, kelaparan dan juga ancaman kemiskinan atau berkurangnya harta. Seringkali kita berusaha menghindari ujian-ujian tersebut dengan berbagai cara. Namun, seringkali kita juga dipaksa tak bisa menghindarinya.
Hakikat sesungguhnya dari sebuah ujian, adalah untuk meningkatkan derajat manusia. Bukankah seorang siswa sekolah atau madrasah, untuk bisa naik kelas harus mengikuti ujian? Faktanya, seseorang bisa menjadi sarjana setelah mengikuti sidang skripsi. Dan untuk menjadi magister, mahasiswa pasca harus mengikuti sidang ujian sidang tesis. Bahkan untuk menjadi doktor harus mengikuti sidang disertasi. Jika tidak mengikutinya, maka sesorang tidak akan mendapatkan gelar sebagaimana yang diharapkan.
Ketika ada seseorang yang mengaku beriman, akan dipertanyakan keimanannya, sampai orang-orang tersebut tahan dan sabar menghadapi ujian. Bagi orang beriman, mendapatkan keni'matan maupun mendapatkan musiah, sama nilainya dihadapan mereka, itu adalah jalan dari Tuhan. Mendapatkan keni'matan, jalan bagi kita untuk selalu bersyukur, mendapatkan musibah, jalan bagi kita untuk selalu mengharap pertolongan dan ridha-Nya. Jikan bukan azab, malah merupakan sebuah jalan bagi adanya peningkatan derajat kita melalui skenario yang telah disiapkan-Nya. Maka ucapannya, selalu semua kembalin kepada Allah, Tuhan Sang Maha Kuasa.
Jika ingin mendapatkan pekerjaan, perbanyaklah membuat dan mengirimkan lamaran, Datangi tempat-tempat yang kita inginkan untuk dapat bekerja di dalamnya. Jangan takut dengan penolakan, semakin banyak penolakan, semakin mendekati ke arah penerimaan.
Jika memang masih tak punya pekerjaan, keluarlah setiap hari seperti seorang karyawan yang sedang bekerja. Bangun, mandi, sarapan, berpakaian yang rapi, lalu keluarlah seperti mau bekerja. Datangi tempat yang memungkinkan kita bisa bekerja, lalu tawarkan diri kita untuk bisa membantu semampu kita. Insya Allah, kita akan segera bekerja.
Jangan takut dengan gunjingan orang, jangan takut dengan kegagalan, semakin tinggi pohon, semakin besar angin berhembus. Terkadang, semakin banyaknya digunjingkan, semakin tinggi derajat seseorang. Sukses biasanya tidak akan datang pada orang yang pasif, sukses akan didatangi oleh orang-orang yang agresif. Jangan hanya berpangku tangan, datangilah kesuksesan itu dimanapun ia berada. Jadi, mari kita songsong kesuksesan tersebut, Selamat mengejar sukses, selamat berbanyak-banyak mengikuti ujian, Salam Sukses...!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H