Seiring berkembangnya zaman, teknologi akan semakin canggih dan upgrade. Apalagi sekarang sudah memasuki revolusi industri 4.0 yang kebanyakan memanfaatkan teknologi digital seperti computer dan aplikasi. Namun terkadang revolusi industri 4.0 belum sampai di desa terpencil karena hanya sedikit warganya yang mengerti atau jelas tentang teknologi industri.
Di dusun Maron Sebaluh ini kebanyakan penduduknya berprofesi sebagai petani cabai dan tomat, namun ada juga distributor atau pengepul cabai dari para petani. Seperti bapak Wariso, beliau adalah salah satu petani cabai dan tomat sekaligus pengepul cabai di Dusun Maron Sebaluh yang teknik pembukuannya masih belum masuk ke teknologi digital.
Dari situlah mahasisa KSM TEMATIK UNISMA mengadakan sosialisasi tentang pembukuan digitalisasi untuk mempermudah para Pelaku usaha dalam pembukuan melalui aplikasi yang bernama "Buku Kas".
"Pembukuan secara digital terasa lebih praktis karena bisa melalui hp jadi bisa dibawah kemana-mana. Tampilan pada aplikasi juga mudah dipahami untuk pemula seperti saya" kata Warsito saat ditemui, Selasa (17/8).
Setelah mengobservasi dan mempraktekkan secara langsung bagaimana cara menggunakan aplikasi pembukuan kami berharap hal tersebut dapat bermanfaat bagi para Pelaku usaha di Dusun Maron Sebaluh dalam hal pembukuan arus masuk kas dan arus keluar kas lebih terperinci, mudah, dan praktis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H