Mengenal Makna Iman Yang Sesungguhnya
Istilah iman adalah bagian dari keyakinan kepada Tuhan. Dalam Islam, iman adalah mengakui dengan lisan, membenarkan dengan hati, dan mengamalkan dengan perbuatan. Agama Islam mengatur tentang keimanan dalam rukun Iman. Para ulama agama Islam, turut memberikan pendapatnya mengenai definisi iman. Sebelum membahas pengertian iman dari para ulama serta menurut Al-Qur'an dan Hadist. Berikut adalah pengertian iman secara bahasa dan istilah.
Menurut bahasa Arab, kata iman berakar pada kata amana -- yu'minu -- imana yang secara harfiah atau etimologis dapat diartikan sebagai percaya dan yakin. Secara bahasa, iman dapat diartikan sebagai tashdiq atau membenarkan yang maknanya hampir sama secara istilah.
Secara istilah, menurut buku Ensiklopedi iman yang ditulis oleh Syaikh Abdul Majid Az-Zandani, iman dapat diartikan sesuai dengan makna linguistiknya yaitu tashdiq atau mempercayai.
Iman secara istilah, maknawi atau terminologis merupakan percaya dengan yakin akan keberadaan Allah, Malaikat Allah, Kitab-kitabnya, para Rasulnya, akhirat, hingga qadha dan qadar yang telah terangkum dalam rukun iman menurut ajaran agama Islam.
Dalam Al-Qur'an, iman disebutkan dengan pelafalan yaqin atau meyakini. Seperti pada surat Al-Baqarah ayat 4 dan Surat Al-An'am ayat 75.
Dalam surat Al-Baqarah ayat 4
Artinya : "Dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diurunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat".
Sementara itu, iman juga disebutkan dalam surat Al-Anam ayat 75 :
Artinya : "Dan demikianlah, Kami memperlihatkan kepada Ibrahim kekuasaan (Kami yang terdapat) di langit dan di bumi, dan agar dia termasuk orang-orang yang yakin".
Dari kedua surat dan ayat dalam Al-Qur'an tersebut, disebutkan kata yaqin serta tashdiq yang berarti amalan hati. Iman dapat diartikan sebagai ucapan hati yang berada di dalam hati dan terbentuk melalui keyakinan di dalam hati.