Lihat ke Halaman Asli

Ali Manshur

Independen

Peradaban dan Budaya Islam di Jawa

Diperbarui: 18 Mei 2023   15:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar: https://pecihitam.org/bentuk-akulturasi-serta-interaksi-islam-dalam-budaya-jawa/

A. Pendahuluan

Agama islam di Indonesia terutama di Jawa mampu berjalan sejajar denga budaya lokal dengan tetap berpegang teguh pada syariat islam. Jika agama islam mengikuti budaya lokal maupun asing secara masif maka islam akan kehilangan esensinya dan umat islam akan lepas dari akar budayanya. 

Di Jawa islam mampu berkembang dengan budaya secara kolektif dan tanpa melenceng dari syariat islam. Hal tersebut tak lepas dari peranan para ulama' dalam menyebarkan agama islam di Jawa. Berkat beliau islam mampu menjadi pelengkap dan pelapis bagi budaya lokal. Masyarakat Jawa menyebut para ulama' penyebar agama islam dengan Walisongo. Para Walisongo menyajikan islam dengan mengikuti kehidupan masyarakat Jawa, sehingga islam mampu diterima dengan baik.

B. Pembahasan

Budaya berasal dari kata Sansakerta Buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari Budhi yang berarti akal. Selain itu budaya juga berarti budi dan daya yang bisa diartikan cipta, rasa, dan karsa. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) budaya artinya pikiran, akal budi atau hasil -- adat istiadatyang sudah menjadi kebiasaan dan sukar untuk di ubah. Budaya merupakan suatu gaya hidup suatu masyarakat atau kelompok yang bersifat kolektif dan diwariskan dari generasi ke generasi. 

Sedangkan peradaban merupakan suatu kemajuan baik secara bendawi, ilmu pengetahuan, seni, sastra, agama, atau kehidupan sosial yang terdapat di masyarakat. Peradaban termasuk sebagai kebudayaan yang lebih luas, tinggi, dan halus. Dalam islam budaya terbagi menjadi tiga yakni pertama kebudaya yang tidak bertentangan dengan islam, kedua kebudayaan yang sebagian unsurnya bertentangan dengan islam, kemudian dilengkapi dengan islam, ketiga kebudayaan yang bertentangan dengan islam.

1. Masuk dan perkembangan islam di Jawa

Islam masuk di Jawa melalui pesisir utara dengan ditemukannya bukti makam Fatimah binti Maimun bin Habatullah yang wafat pada tahun 475 H atau 1082 M di Desa Leren, Kec. Manyar, Kab. Gresik. Selain itu, masih di Gresik juga ditemukan makam Maulana Malik Ibrahim dari Kasyam, Persia yang wafat pada tahun 1419M. Kemudian ditemukan makam kuno yang berangka tahun 1374 di Mojokerto, yang diperkirakan sebagai makam keluarga istana Majapahit.

Dalam penyebaran islam di Jawa pasti tak luput dari peran para ulama Walisongo yang hidup pada abad ke 15, zaman kerajaan Demak. Mereka tersebar di pesisir utara pulau Jawa tepatnya di wilayah Surabaya, Gresik, Lamongan di Jawa Timur, Demak Kudus, Muria di Jawa Tengah, dan Cirebon di Jawa Barat. Mereka menyebarkan agama islam dengan menggunakan metode pendekatan masyarakat dan akulturasi budaya dengan membalut budaya yang sudah ada dengan islam. Dakwah yang mereka bawa berisi tentang aqidah, syariat, dan muamalah.

Para ulama Walisongo tersebar diseluruh pulau Jawa, yakni:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline