Lihat ke Halaman Asli

ALIMAN

Dosen Universitas Horizon Indonesia

Gen Z Entrepreneurship and Leadership

Diperbarui: 18 Oktober 2024   16:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Tingkat pengangguran terbuka di Indonesia masih didominasi oleh lulusan SMK (Badan Pusat Statistik, 2023). Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, terlihat adanya perubahan signifikan dalam Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) bagi lulusan SMK Kejuruan di Indonesia. Pada tahun 2021, TPT untuk lulusan SMK berada pada angka yang cukup tinggi, yaitu 11,13%. Angka ini menunjukkan bahwa lebih dari 11 dari setiap 100 lulusan SMK tidak memiliki pekerjaan atau aktif mencari pekerjaan pada tahun tersebut. Namun, pada tahun 2022, terjadi penurunan yang cukup berarti dalam TPT bagi lulusan SMK, yaitu menjadi 9,42%

Penurunan sebesar 1,71% ini menunjukkan adanya perbaikan dalam kesempatan kerja bagi lulusan SMK. Meskipun masih berada pada angka yang cukup tinggi dibandingkan dengan lulusan dari tingkat pendidikan lainnya, tren penurunan ini merupakan indikasi positif bahwa langkah-langkah yang diambil untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja dari lulusan SMK mulai menunjukkan hasil.

 Penurunan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan keterampilan yang relevan dan pertumbuhan wirausaha dikalangan lulusan SMK. Banyak kelulusan mungkin memilih untuk berwirausaha sebagai alternatif karir, yang mempengaruhi penuruna TPT secara positif. Penurunan ini mencerminkan adanya pergeseran dalam paradigma karir di kalangan lulusan SMK, dimana banyak yang mulai melihat potensi dalam  berwirausaha sebagai opsi yang menarik dan berkelanjutan. 

Namun demikian, meskipun ada penurunan, TPT lulusan SMK Kejuruan masih lebih tinggi dibandingkan dengan lulusan dari pendidikan diploma atau universitas. Hal ini mengindikasikan bahwa lulusan SMK masih menghadapi tantangan yang cukup besar dalam memasuki pasar kerja. Oleh karena itu, perlu adanya upaya yang lebih intensif untuk meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan, termasuk meningkatkan minat kewirausahaan. Secara keseluruhan, meskipun ada perbaikan yang patut diapresiasi, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan lulusan SMK dapat bersaing secara efektif di pasar kerja dan mengurangi angka pengangguran di kalangan mereka. Oleh karena itu, upaya untuk  meningkatkan minat kewirausahaan di kalangan siswa SMK menjadi semakin relevan.

Melalaui kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) Universitas Horizon Indonesia Karawang di salah satu SMK Swasta di Kabupaten Bekasi yaitu di SMK Bina Nasional Informatika Cikarang pada hari sabtu 3 Februari 2024. Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan minat berwirausaha siswa SMK Bina Sarana Informatika diharapkan dapat menjadi generasi muda yang inovatif dan siap menghadapi tantangan dunia bisnis, dapat mengembangkan kegiatan usahanya serta menumbuhkan rasa percaya diri dan berpikir positif dalam membangun sebuah usaha. Motivasi, inovasi dan  kreatifitas tentu saja sangat penting dalam membentuk dan mengembangkan usaha kecil bagi siswa.

Hasil survei menunjukkan bahwa siswa SMK masih kurang dalam hal motivasi, inovasi dan kreativitas dalam berwirausaha. 54% siswa SMK mengalami kurangnya motivasi untuk memulai wirausaha disebabkan oleh ketakutan dan kegagalan atau resiko yang tinggi. Sementara itu 30% siswa SMK menghadapi masalah nya kurang inovasi dan 23% dari siswa menghadapi masalah kurangnya kreatifitas yang menjadi hambatan dalam keterampilan kewirausahaan siswa SMK. Sementara itu hanya ada 17% siswa SMK yang telah aktif melakukan kegiatan wirausaha. Maka dari itu, dengan tingkat inovasi dan kreativitas yang masih rendah ini, sangat jelas bahwa seminar dan pelatihan sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan siswa SMK dalam berwirausaha. Melalui seminar, siswa dapat memperoleh pengetahuan baru, mengembangkan keterampilan, dan mendapatkan inspirasi untuk lebih termotivasi dan berinovasi serta kreatif dalam menjalankan usaha mereka. Seminar juga dapat membuka wawasan mereka tentang pentingnya pemimpinan yang aktif dan adaptif  menjadi kunci keberhasilan dalam berwirausaha.

Kegiatan pengabdian pertama yaitu penyampaian materi kewirausahaan yang meliputi dasar-dasar kewirausahaan dan studi kasus kewirausahaan sukses. Adapun dasar-dasar kewirausahaan yang telah disampaikan oleh pemateri yaitu dengan mengenalkan karakteristik dari seorang wirausahawan yaitu inovatif, kreatif, proaktif dan berani mengambil risiko. Selain itu, seorang wirausahadapat memulai langkah-langkah usaha dengan mengidentifikasi peluang, riset pasar dan memulai perencanaan bisnis. Maka dari itu, pentingnya menjadi seorang wirausahawan yaitu dapat menciptkan lapangan kerja, mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi. Harapan yang di dapat dari penyampaian materi dalam kegiatan pengabdian ini yaitu siswa SMK Bina Nasional Informatika lebih percaya diri untuk mengeksplorasi ide bisnis mereka sendiri dengan mengenali peluang bisnis, berani mengambil risiko dan mampu memulai usaha sendiri dimasa depan.

Seperti yang disampaikan oleh pemateri "Can annyone be a leader?" "Everyone can be a leader" yang artinya "Bisakah semua menjadi pemimpin?" "Semua bisa menjadi pemimpin". Dari kutipan yang pemateri sampaikan memiliki makna bahwa kepemimpinan bukanlah hak istimewa tertentu, tetapi sesuatu yang dapat dikembangkan dan diakses oleh banyak individu dengan berbagai latar belakang dan potensi salah satunya dengan berwirausaha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline