Coaching dari bahasa Inggris yang berarti alat pengantar yang berukuran besar, jadi Coach diartikan sebagai pengantar seseorang ke masa depan. Dari sini dapat disimpulkan bahwa definisi Coach diartikan sebagai bentuk kemitraan antar coach dan coachee yang dijalankan melalui proses kreatif yang ditandai dengan eksplorasi, membangun ide yang semuanya sebenarnya ditujukan kepada potensi personal, professional, diri client tersebut. Skill inilah yang kemudian dituangkan dalam skill-skill coaching yang lebih spesifik bagaimana seorang coach mendengarkan secara aktif, mengajukan pertanyaan yang berbobot, memancing ide-ide dan terutama mengfasilitasi pertumbuhan dari coachee tersebut.
Di Indonesia sering terjadi kesalah pahaman antara pengertian Coaching, Mentoring, Training, Counseling dan counsalting. Lantas apa perbedaan mendasar dari kesemuanya itu?
Coaching Vs Mentoring
Mentoring mengajari orang bagaimana sebelumnya dia belum tahu dimentor agar dia menjadi tahu. Sedangkan Coaching adalah mengfasilitasi perubahan mindset dan perilaku dari orang tersebut yang sebenarnya dia sudah tahu untuk lebih tahu lagi. Seperti di dunia olahraga semua club selalu punya coach bukan berarti para atlet tidak mengetahui bagaimana bermain sepakbola namun bagaimana mereka dapat memaksimalkan potensi yang mereka ketahui menjadi sebuah kinerja.
Coaching vs Training
Training pengertiannya hampir mirip dengan mentoring yaitu mengajari orang yang sebelumnya belum tahu menjadi tahu yang membedakan adalah durasinya, Mentoring itu jangka Panjang sedangkan Training lebih pendek. Jadi perbedaan antara Coaching dan training adalah lebih kepada siapa yang lebih dominan diantara proses interaksi itu. Coach biasanya tidak banyak bicara dan menfasilitasi ide-ide baru. Sementara kalau trainer lebih banyak berbicara di kelas karena memang transfer ilmu atau skill kepada orang yang hadir di kelas tersebut.
Coaching and Counseling.
Counseling didorong karena adanya masalah yang emosional psikologis dan sangat pribadi sedangkan Coaching lebihi kepada goal yang ingin dicapai. Jadi perbedaaanya sangat kentara yaitu kalau counseling bergeraknya dari masa kini ke masa lalu karena ada penyembuhan, terapi atau perbaikan sedangkan Kalau coaching arahnya dari masa kini ke masa depan. Ada goal atau tujuan yang ingin dicapai, ada potensi-potensi yang ingin dimaksimalkan dalam proses penca[aian tujuan itu
Coaching dengan Consulting
Perbedaaanya juga sangat jelas, kalau coach tidak harus sepakat namun harus menguasai strategi thinking, memahami proses-proses dan mampu berfikir kreatif, selalu ingin tahu apalagi di balik sebuah case yang terjadi saat itu. Seorang coach dapat zoom out keluar dari masalah dan melihatnya dari berbagai sudut pandang. Seorang consultant biasanya sudah menggunakan model tertentu yang mereka yakini sebagai sebuah best practice karena model yang mereka percayai sebagai model yang terbukti ampuh dan sudah teruji sebelumnya. Jadi konsultan biasanya menggunakan pendekatan-pendekatan yang sudah ia yakini berhasil .