Lihat ke Halaman Asli

Ali Maksum

Education is the most powerful weapon.

Menata Lingkungan Fisik Kaya Teks di SD

Diperbarui: 7 April 2023   09:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah kita sebagai seorang guru merasa tidak ingin meninggalkan buku karena sangat menikmatinya? atau tidak sabar ingin mengakhiri kegiatan dan ingin berkecimpung dengan buku?. Yang pertama tentu karena bukunya menarik. Tapi bisa juga karena suasananya yang nyaman dan mendukung sehingga kita rileks saat membaca,yang jelas kita menikmati proses saat membacanya. Bukankah hal ini juga kita harapkan terjadi kepada murid? yaitu membaca yang menyenangkan buat mereka. Murid membaca dan menulis lebih banyak karena menikmati bukan karena "disuruh". Tentunya hal ini tidak bisa kita tumbuhkan secara instan tapi tentunya membutuhkan kultur yang terus dibangun. Salah satunya adalah membangun suasanya yang menyenenagkan, bukan paksaan. Adapaun caara-cara yang dapat digunakan antara lain:

1. Menata lingkungan fisik yang menarik minat.

2. Menciptakan suasana yang nyaman.

3. Menumbuhkan rasa ingin tahu yang tinggi.

Kita bisa mengoptimalkan lingkungan sekolah dan kelas menjadi sarana untuk murid belajar banyak hal. Ada banyak sekali sarana-sarana di sekolah yang dapat kita manfaatkan untuk hal ini seperti, ruang kelas, gerbang sekolah, perpustakaan, kantin, toilet , lorong sekolah dan UKS. Ruangan-ruangan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sarana lingkungan yang kaya teks dan menjadi alat bantu untuk penguatan literasi pada murid. Intinya kita bisa menggunakan semua sarana yang ada untuk penguatan literasi.

1. Manfaatkan ruangan kelas.   

   Manfaatkan sudut kelas menjadi sudut baca kelas. Gunakan untuk menyimpan koleksi buku yang ditata secara menarik untuk menumbuhkan minat baca murid. Ajak murid untuk meminjamakan koleksi bukunya di rumah untuk sudut baca kelas secara bergantian. Sebaiknya juga bukan buku pelajaran sehingga murid terpapar dengan banyak variasi jenis bacaan termasuk genre cerita. Atau berkolaborasi dengan sekolah tetangga untuk bertukar koleksi buku. Guru juga bisa berkolaborasi dengan komunitas untuk ketersediaan akses membaca

2. Sediakan papan Display.

Papan display digunakan untuk memajang karya-karya murid. Pastikan papan ini  akan selalu diperbarui secara periodik. dari sini murid akan belajar dari karya temannya.

3. Papan Buletin

Papan buletin berfungsi untuk memberikan berbagai informasi, untuk fase A bisa diisi dengan kosakata baru diminggu ini, daftar nama anggota kelas, poster abjad, dan hal lain yang membantu murid untuk mengenal huruf dan kata. Sedangakn fase B bisa diisi dengan informasi-informasi yang disesuaikan dengan hobinya, seperti musik, games, makanan, dll. Bisa juga mengajak murid untuk menulis emosinya di papan bultein. Guru juga bisa menyiapkan artikel yang berkaitan dengan minat murid. Papan ini juga bisa digunakan sebagai petunjuk belajar atau hintboard yaitu rangkuman atau poster yang mengingatkan kepada murid tentang materi yang sudah dipelajari dan dibutuhkan untuk pelajaran selanjutnya seperti rumus skema dan sebagainya. Papan ini akan membantu guru dalam mengatur kelas yang berbasis diferensiasi nantinya. Murid yang mampu diarah untuk belajar mandiri dari papan petunjuk. sehingga memberikan waktu kepada guru untuk intervensi murid yang membutuhkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline