Lihat ke Halaman Asli

Ali Maksum

Education is the most powerful weapon.

Strategi Literasi SD Kelas Awal

Diperbarui: 6 April 2023   13:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Paramount

school

Salah satu permasalahan yang sering dihadapi bagi guru untuk kelas awal adalah adanya beberapa murid yang dipandang belum siap. Kata siap tersebut bisa bermakna mungkin blm siap berpisah dari pengasuhnya, atau belum mampu berkonsentrasi atau belum berminat terhadap bahan bacaan. Akibat beban akademik dan kurikulum yang dipandang cukup tinggi maka guru mau tidak mau mengeluarkan cara dan tenaga ekstra untuk mengajari murid yang belum siap tersebut seperti mengenal bunyi, huruf lalu membaca kata, frasa dan kalimat. Setelah membaca mereka juga di latih untuk menulis kata, frase dan kalimat tersebut. Namun demikian masih saja ditemukan anak-anak yang belum bisa membaca. Lalu apa yang harus seorang guru lakukan agar literasi membaca anak-anak meningkat? dan dapat mempersiapkan pembelajaran yang lebih efektif dan bermakna bagi para murid.

Pengembangan literasi berhubungan dengan kemampuan berbahasa murid. Hal ini terkait dengan capaian pembelajaran bahasa Indonesia. Di akhir fase A murid diharapkan mampu berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Murid juga mampu memahami dan menyampaikan pesan, mengekspresikan perasaan dan gagasan, berpartisipasi dalam percakapan dan diskusi secara santun.

Murid juga diharapkan mampu meningkatkan kosakata baru  melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dalam topik yang beragam. Capaian pembelajaran ini merupakan  tujuan akhir fase yang ditempuh selama dua tahun. Oleh karena itu diperlukan keterlibatan dan kerjasama antara guru kelas satu dan dua dalam perencanaan pembelajaran di fase ini. Kompetensi berbahasa murid di fase A dicapai melalui strategi membaca, menyimak, memirsa serta berbicara dan menulis. Guru juga menciptakan lingkungan belajar yang menumbuhkan motivasi membaca dan menulis. penataan fisik kaya teks dapat meningkatkan minat literasi anak.

Penumbuhan minat baca dan menulis dapat dilakukan melalui aktifitas bercerita mendongeng dan beragam media misalnya, boneka jari, wayang dan peragaan lain yang khas daerah, berdiskusi tentang buku melibatkan pebulis dan ilustrator buku. perbendaharaan kosakata murid juga dikembangkan melalui lagu, yaitu lagu dalam bahasa ibu dan lagu dalam bahasa nasional yang liriknya sesuai dengan pemahamnnya.

Murid perlu dipajangkan dengan buku-buku yang menarik dan sesuai dengan kemampuan membacanya. buku-buku ini perlu tersedia di perpustakaan sekolah dan pojok baca kelas. Murid akan memilih buku yang mereka sukai dan diberikan waktu untuk membaca secara berkala murid meminjam buku untuk di bawa kerumah. Guru dapat bekerja sama dengan orang tua di kelas awal untuk membacakan buku tersebut atau membaca bersama-sama dengan putra-putri mereka. Program untuk meningkatkan minat baca ini perlu dilengkapi dengan strategi untuk meningkatkan kecakapan membaca dan berfikiri melalui buku bacaan.

Saat ini telah tersedia buku-buku pengayaan untuk melengkapi buku teks pelajaran. Kegiatan untuk meningkatkan kecakapan literasi membaca dan menulis perlu dilakukan dengan memperkenalkan kosakata pada konteksnya menggunakan media gambar pada buku pengayaan. Dengan demikian muridpun tumbuh minatnya pada kegiatan membaca untuk kesenangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline