Lihat ke Halaman Asli

Ali Maksum

Education is the most powerful weapon.

Character Building, Pelajaran Sekolah yang Dilupakan

Diperbarui: 2 Agustus 2022   01:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan yang memfasilitasi siswa bekerja sama dalam kelompok kecil untuk saling mendukung dan membaurkan anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) dengan anak-anak normal atau non ABK (DOK. TANOTO FOUNDATION)

Generasi bangsa ini menghadapi persoalan yang begitu kompleks baik dari segi ekonomi, pendidikan, budaya dan hal-hal lain yang mewarnainya. Berabagai persoalan ini sebenarnya berangkat dari sumber daya manusia. 

Mental generasi bangsa lah yang akan membawa apakah sebuah bangsa dibangun dengan secara terhormat, bersih atau disiplin. 

Kita bisa melihat negara-negara maju yang berhasil membangun metal peradaban SDM mereka yang akhirnya membawa image positif terhadap negara yang mereka tinggali. 

Negara-negara yang begitu bersih, kedisiplinan warga yang sangat tinggi, bahkan sampai tingkat kejahatan yang sangat minim. Negara-negara itu bisa dilihat seperti Islandia, Selandia Baru, Jepang, Singapura, Finlandia, Korea Selatan, dsb. 

Namun bagaimana negara-negara tersebut dapat meraih `kasta` yang tinggi ?

Jawaban tersebut tidak lain dan tidak bukan hanyalah melalui pendidikan. Berbicara pendidikan tidak harus harus terkait dengan sekolah formal namun meliputi formal, informal maupun non formal. 

Namun mungkinkah orang yang telah sekolah tinggi namun mental dan etikanya tidak menggambarkan sesuai dengan tingkat pendidikannya? Sangat mungkin!

Jika hal itu mungkin maka yang menjadi perhatian adalah konsep pendidikan kita saat ini yang belum maksimal menitikberatkan dalam hal character building . 

Jadi tidak aneh jika kita akan menemukan salah satu oknum anggota DPR akan tawuran di sidang, orang-orang yang berpendidikan tinggi namun tidak peduli, bahkan orang-orang yang konon diklaim dekat dengan Tuhan namun tidak toleran dengan yang lain. 

Pendidikan sekolah hanya dipenuhi dengan kompetisi akademik yang akhirnya berbuah dengan nilai yang sangat memuaskan dan dapat digunakan secara sah sebagai pencapaian pendidikan yang lebih tinggi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline