Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Jeritan yang Dihiraukan

Diperbarui: 30 September 2018   02:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ketika suara angin malam bergejolak diangkasa.

Ayam terus bersuara dan bergerak bagaikan orang senam pagi

Suara dan gerakan ayam terus bergejolak dan kencang, sehingga pemuda dan pemudi desa berjalan menghampirinya.

Suara itu terus nyaring

Layaknya seorang ayah menasehati anaknya

Layaknya seorang ibu memberikan arahan kepada buah hatinya yang masih kecil.

Ketika sepertiga malam menjelang subuh suara itu terus nyaring

Pemuda itu datang lagi dari tempat bersandar tubuhnya

Ketika disampirinya suara itu tidak ada, lalu ku lihat juga tidak berwujud

Layaknya manusia.

Hati terus bergejolak bersamaan suara ayam yang merdu menjelang fajar pagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline