Lihat ke Halaman Asli

Alima Budani

Mahasiswa

Sejarah Awal Terbentuknya Dinasti Umayyah

Diperbarui: 28 November 2023   14:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir semester  mata kuliah Sejarah Peradaban Islam dengan dosen pengampu Dr. H. Syaeful Bahri, S.Ag, MM, CHCM.

Dinasti Umayyah adalah dinasti yang pertama kali berdiri setelah runtuhnya kekhalifahan Khulafaur Rasyidin yang memerintah dari tahun (661-750) M, dengan Damaskus sebagai pusat pemerintahannya. Pendiri khalifah pertamanya yaitu Muawiyyah bin Abi Sufyan. Nama "Umayyah" dinisbatkan kepada Umayyah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf, yang merupakan kakek buyut dari Mu'awiyyah bin Abi Sufyan. Mu'awiyah bin Abi Sufyan adalah seorang politisi andal; pengalaman politiknya sebagai Gubernur Syam pada zaman Utsman bin Affan dapat mengantarkan ia berhasil mengambil alih kekuasaan Ali bin Abi Thalib sebagai Khalifah dinasti Umayyah.

Adapun rentetan peristiwa yang melatar belakangi berdirinya Dinasti Umayyah, yaitu diawali dengan adanya perang jamal antara kelompok Aisyah, Zubair dan Thalhah dengan kelompok pendukung Ali bin Abi Thalib. Penyebab terjadinya perang jamal ini salah satunya karena merasa Abdullah bin Zubair (putra angkat Aisyah) berhak menjadi Khalifah sehingga ada yang tidak mau memba'iat Ali bin Abi Thalib. Selain itu ada provokasi yang dilakukan oleh Abdullah bin Sab'a yaitu orang yang mengaku Islam. Tidak lama setelah melakukan perang jamal, pada masa ini terjadi pemberontakan kembali, yaitu perang siffin perang antara kelompok pendukung Ali dengan kelompok Mu'awiyah. Mu'awiyyah merupakan sahabat dari Utsman bin Affan. Oleh karena itu, ia sangat menuntut kepada Ali bin Abi Thalib untuk membuktikan pembunuhan siapa dalang dalam pembunuhan Utsman bin Affan. Setelah perang ini terjadilah perundingan yang dinamakan tahkim daumatul jandal sebagai perdamaian dan syarat Muawiyyah bin Abi Sufyan sebagai Khalifah untuk menggantikan Ali bin Abi Thalib. Gaya kepemimpinan yang digunakan oleh Mu'awiyah bin Abi Sufyan sangat bertolak belakang dengan sistem kepemimpinan pada masa khulafaur rasyidin. Pada masa ini, sistem pemerintahan yang digunakan adalah sistem demokrasi, yaitu sistem pemerintahan berlandaskan musyawarah dalam mengambil keputusan dan pemilihan pemimpin dilakukan oleh rakyat. Namun, dinasti ini juga melakukan sistem pemerintahan yang berbasis "Baitul mal" yang berarti kedudukan menjadi harta kekayaan keluarga raja.

Adapun Khalifah-khalifah pada masa dinasti Umayyah, yaitu:

1.  Muawiyyah bin Abu Sufyan (41-61H/661-680M)

2. Yazid bin Muawiyyah (61-64 H/680-683 M)

3. Mu'awiyyah II bin yazid (64-65 4/683-684 M)

4. Marwan bin Hakam (65-66 H/684-685 M)

5. Abdul Malik bin Marwan (66-864/685-705 M)

6. Al-Walid bin Abdul Malik (86-97 H/705-715 M)

7. Sulaiman bin Abdul Malik (97-99 H/715-717 M)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline