Lihat ke Halaman Asli

Alika AdwaPutri

Saya seorang mahasiswi semester gasal di salah satu Universitas yang ada di Jakarta.

Cerpen Horor (Rumah Hantu)

Diperbarui: 5 Juli 2022   21:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Rumah Hantu 

Deni adalah murid yang sangat berprestasi di sekolahku. Mulai dari jabatannya menjadi ketua osis, hingga peringkat satu di kelas menjadi bagian dari prestasinya. Tak heran jika murid-murid satu sekolah tahu mengenai dirinya. 

Akhir semester nanti akan diadakan festival di sekolah, ia yang menjabat sebagai ketua osis pun turut serta menjadi bagian dari acara ini. Dari mulai mempersiapkan konsep acara hingga saat berlangsungnya acara, Deni memiliki peran penting serta tanggung jawab yang cukup berat. 

Karena anggota osis angkatan ini memiliki kendala perihal SDM nya, maka dari itu Deni memutuskan untuk membuka pendaftaran bagi teman satu angkatan yang berkeinginan menjadi panitia pada acara tersebut.   Setelah dibuka pendaftaran, ada beberapa peminat. 

Setelah merasa cukup dengan partisipan yang bersedia menjadi bagian dari panitia festival,  Deni pun melakukan evaluasi dan rapat kerja sekaligus membahas program yang akan dilaksanakan.

Ada satu murid perempuan yang mendaftar menjadi bagian dari panitia. Ia tidak becus bekerja sehingga dalam beberapa kali pertemuan itu, dia sering diperlakukan kasar maupun tidak dihiraukan oleh anggota yang lain. Meskipun sering diperlakukan kasar maupun dihiraukan, dia tidak pernah menunjukkan ekspresi benci sama sekali di wajahnya.

Pada festival akhir semester nanti akan diadakan rumah hantu. Mereka pun meminjam gudang sekolah yang usang, lalu menyiapkan segala perlengkapan yang menyeramkan untuk menghias rumah hantu tersebut. 

Mengingat banyak siswa yang berminat untuk masuk ke rumah hantu, mereka pun menjual tiket masuk dengan harga yang beragam. 

Dalam persiapan acara rumah hantu ini, para panitia akan bertanggung jawab terhadap area masing-masing, dan mereka juga harus memberikan kreativitas yang menarik untuk setiap area. Orang yang memiliki kreativitas paling baik akan ditugaskan untuk area belakang. 

Dengan harapan semakin ke belakang, pengunjung akan semakin ketakutan.

Akan tetapi, murid perempuan yang selalu dihiraukan itu terus-menerus meminta agar dirinya berada pada area belakang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline