Lihat ke Halaman Asli

Aku Ingin.....

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

AKU INGIN.....

Aku ingin memakai penutup kepala, bukan sekedar penutup kepala yg berwarna-warni, yang penuh gantungan aksesori bermacam-macam. Bukan sekedar memakai penutup kepala tapi masih suka memakai baju ketat, bercelana jeans ketat atau berbaju kaos ketat yang masih menampakkan leher dan sedikit dada. Atau masih memperlihatkan betis dan sebagian lengan. Aku ingin memakai penutup kepala yang sebenarnya, yang sesuai deng an ajaran agamaku, agama Islam yang dipenuhi dengan Rahmat dan Kebenaran. “Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal ,agar supaya mereka tidak diganggu. (QS. Al-Ahzab:59). Bahkan ada juga Hadist yang mengancam wanita tidak akan masuk surga, yaitu wanita yang berpakaian tetapi telanjang karena bajunya tipis atau pendek hingga tak bisa menutupi seluruh auratnya,yang demikian itu adalah termasuk wanita yang kasiyat. Yah, aku ingin ber Hijab, Hijab yang sebenar-benarnya Hijab. Bukan sekedar buatdipakai nampang di face book, tapi dalam kenyataannya sehari-hari aku masih suka memakai tank top dan jeans ketat. Atau untuk menarik simpati orang lain agar ku dibilang alim, atau untuk memudahkan aku mencari jodoh, karena yang aku dengar para cowok yang ingin mencari pasangan hidup / isteri biasanya senang dengan wanita yang berkerudung.

Tapi aku benar-benar ingin ber Hijab. Karena ini adalah impianku sejak lama ,dengan berbagai macam pertimbangan. Aku ingin ber Hijab karena niat dari dalam hati, bukan karena dorongan atau paksaan orang lain, apalagi cuma karena ingin berbusana modis dan terlihat up to date, walaupun saat aku mengutarakan niat untuk memakai Hijab tak sedikit tantanganyang aku dapat terutama dari saudaraku sendiri. Mereka meragukan keinginanku untuk ber Hijab ,katanya aku belum pantas untuk berhijab, masih muda,“paling cuma mau ngikutin mode aja. Ntar juga klo udah bosen bakal dibuka lagi. Sekarang kan lagi trend wanita berjilbab. Apa nggak takut nanti kelihatan kayak emak-emak? Nanti aja pake Hijabnya kalau kamu udah tua biar sekalian bisa buat tutupin uban dikepala”....mungkin karena mereka sering melihat ibu-ibu setengah baya yang baru saja memakai kerudung karena alasan biar lebih praktis kalau mau kemana-mana, tidak perlu repot ngecat rambut kalau mau kepesta, hihihi... Aku begitu ingin be rHijab, karena ada damai yang aku rasa disini, didada. Begitu banyak kebaikan yang aku dapat. Yang pasti, aku merasa sangat dihargai sebagai wanita. Kemanapun aku pergi, aku tak pernah mendapat tatapan mata nakal dari para lelaki iseng seperti ketika aku memakai baju minus alias“tak cukup kain”, karena baju bagian bawah keatas, yang bagian atas kebawah. Sekarang aku masih banyak belajar untuk mengerti, memahami apa dan bagaimana seharusnya orang yang berhijab itu. Bukan cuma sekedar memakai penutup kepala atau memakai baju panjang dan berlengan panjang, tapi sifat dan perilaku ku tidak sesuai dengan apa yang aku pakai, sholatku kadang masih suka bolong-bolong, hutang puasa kadang lupa dibayar, ingatnya nanti kalau keburu udah mau masuk bulan puasa berikutnya; atau kadang juga aku masih suka terbawa susasana ketika berada dalam pergaulan sekelompok wanita yang lagi asyik-asyiknya bergosip. Atau mungkin satu saat aku melakukan suatu kebaikan tapi masih mengharapkan pamrih berupa pujian dari orang lain. Semoga saja aku bisa ber Hijab dengan sempurna, bukan hanya sekedar pandai melilitkan kerudung dikepala atau memadu padankan sesuai busana, tetap aku juga bisa pandai menata susana hati, tak mudah terpancing emosidan mudah mengeluarkan kata-kata mengejek, menghina juga memaki ketika dijalan raya melihat orang yang ugal-ugalan memakai kendaraannya. Aku ingin ber Hijab sambil belajar menjadi orang yang bisa menjaga amanah, tidak berkhianat ketika aku dipercaya, dan memegang teguh kepercayaan yang telah diberikan oleh keluargaku. Yang pasti, aku berharap Ridho dan Rahmat NYA dalam menaungi kehidupanku. Semoga Allah SWTmelindungi kita semua. Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline