Lihat ke Halaman Asli

Minta Kementerian Berhemat, Jokowi Malah Lakukan Pemborosan?

Diperbarui: 7 Juli 2017   00:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto: Swamedium.com

Negara-negara yang tergabung dalam G20 akan melaksanakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Jerman 7-8 Juli. G20 adalah kelompok 19 negara dengan perekonomian besar di dunia ditambah dengan Uni Eropa. Yang hadir dalam pertemuan tersebut tentu adalah para Kepala Negara, termasuk Presiden Jokowi.

Menghadiri KTT tentu termasuk agenda kenegaraan Jokowi. Dan seluruh pembiayaan kunjungan tersebut ditanggung oleh Negara, termasuk dengan rombongannya. Dalam kunjungan kali ini, ada yang beda dengan rombongan yang dibawa Jokowi. Jika biasanya rombongan yang pergi hanya Istri, anak dan para menteri ataupun pelaku usaha, kali ini Jokowi disebut-sebut membawa serta menantu dan cucunya.

Saat berangkat ke Jerman Rabu (5/7/2017) dari bandara Halim Perdana Kusuma. Dari foto yang beredar, terlihat Kaesang menenteng tas. Dia berjalan bersama Gibran Rakabuming Raka, serta cucu Jokowi Jan Ethes dan menantu, Selvi Ananda, juga ikut naik ke pesawat kepresidenan.

Jika memang menantu dan cucunya ikut, maka mereka tergabung dalam "peserta" yang akan menghadiri acara KTT. Dengan umur baru menginjak sekitar satu tahun 4 bulan, maka cucu Jokowi menjadi "peserta" termuda.

Lalu apakah salah Jokowi membawa menantu dan cucunya dalam agenda kenegaraan?. Menurut ahli hukum dari Unand, Feri Amsari, secara aturan protokoler, Presiden boleh membawa keluarga. Namun dia mengkritik karena akan menghabiskan anggaran negara yang terlalu banyak.

Ditengah himbauan penghematan dan pemotongan anggaran serta makin bertambahnya hutang dari luar negeri (Rp 4.269 triliun), atau tumbuh 2,7 persen. Yang berkaitan dengan pemborosan tentu akan mendapatkan kritikan, dan langkah Jokowi memboyong seluruh keluarga bisa dianggap bagian dari pemborosan.

Tentu publik masih ingat bagaimana Jokowi menghadiri wisuda anaknya di Singapura dengan menggunakan pesawat Garuda, karena beranggapan itu agenda keluarga. Lalu kenapa sekarang Jokowi malah membawa keluarga dengan menggunakan fasilitas Negara. Mungkin secara aturan tidak melanggar, tapi secara kepatutan dan pencitraan selama ini terasa ada yang ganjil.

Padahal saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna membahas Pagu Indikatif RAPBN 2018 di kantor kepresidenan, Jakarta, April lalu, Jokowi meminta penghematan besar-besaran di seluruh kementerian dan lembaga.

"Banyak sekali biaya-biaya yang bisa dihemat dan itu bisa dilarikan kepada belanja modal. Lihatlah lagi yang 2017 maupun nanti yang 2018," kata Jokowi seperti dilansir JPNN.com.

Mungkin Jokowi harus mengingatkan kembali apa yang pernah dia ucapkan. Sama seperti kejadian di Ragunan lalu, saat Jokowi menghimbau cinta produk dalam negeri, malah istri dan anaknya menggunakan produk luar negeri.

sumber: JPNN

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline