[caption id="attachment_323996" align="aligncenter" width="320" caption="Saat Acara Pembukaan PKD Taswirul Afkar Surabaya"][/caption]
Surabaya, Kompasiana.com - Dalam rangka pengkaderan formal tingkat kedua setelah Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA), Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PK-PMII) STAI Taswirul Afkar Surabaya mengadakan Pelatihan Kader Dasar (PKD) di Taman Padepokan Putri Domas, Desa Domas, Kecamatan Menganti, Kota Gresik.
Kegiatan yang berlangsung selama empat hari, yakni dimulai dari hari Kamis (15/5) hingga Minggu (18/5) diikuti oleh 20 peserta yang terdiri dari beberapa delegasi, diantaranya PK. PMII Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al Ibrahimi (STITAL) Galis, Bangkalan. dan PMII Rayon Syari’ah UINSA Surabaya.
Pelatihan yang bertajuk “Merealisasikan Gerakan Sang Revolusioner Di Era Globalisasi” ini, rencananya akan membaiat peserta PKD pada Sabtu malam (16/5) untuk menjadi kader yang sah dikomisariat masing-masing.
Acara tersebut dibuka oleh Ketua Umum PC PMII Surabaya, Ahmad Zairuddin, SH. dengan didampingi oleh senior PMII tahun 1966, Prof. Munajib yang juga pemilik Pedepokan dimana lokasi acara berlangsung.
Dalam sambutan dengan suara lantangnya, Ketua Komisariat PMII Taswirul Afkar, Saiful Anam, S.Pd.I. menyampaikan bahwa sebagai kader PMII harus memiliki ideologi kebangsaan, keislaman dan mampu membela kaum mustadh’afin.
“Kita harus menancapkan ideologi kebangsaan dan keislaman. Sebagai kader PMII kita harus merdeka dari kebodohan, merdeka dari ketidak mampuan dan keengganan dalam membela kaum mustadh’afin yang termarjinalkan di Negeri ini”. ungkapnya
Sedangkan Ketua Umum PC PMII Surabaya, Ahmad Zairuddin, SH. ditengah sambutanya berharap kepada peserta PKD untuk bisa menjadi kader militan yang mampu meneruskan perjuangan para senior PMII di Surabaya.
“Jadilah Kalian kader-kader yang militan. Jadilah kalian kader yang bisa diacungi jempol. Jadilah sang pejuang yang bisa meneruskan perjuangan PMII Surabaya”. tutur pria yang dijuluki Soekarno muda saat berorasi.
Sementara Prof. Munajib pada sambutanya, mendorong peserta untuk bisa menjadi generasi yang intelek dan dan berhati nurani.
“Melalui PKD ini, PMII harus bisa menjadi generasi yang intelek, menjadi generasi pemberani menyuarakan kebenaran dan generasi yang berhati nurani sepanjang masa”. kata senior PMII 1966 yang sekarang aktif mengajar diberbagai Universitas di Surabaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H