Lihat ke Halaman Asli

Pupuk dan BBM Subsidi yang Dibatasi, Kok Petani yang Merugi?

Diperbarui: 22 Desember 2023   07:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejak lahirnya parameter nomor 10 tahun 2022 soal pembatasan pupuk subsidi maka ditahun 2023 pemerintah pusat telah membatasi subsidi pupuk jenis Urea dan NPK hal tersebut menjadi momok terbesar bagi para petani soalnya jenis pupuk tersebut adalah pupuk yang banyak digunakan para petani palawija, disisi lain harga jual juga semakin kesini semakin murah tidak sebanding dengan harga pupuk meroket, ditambah pembatasan pembelian BBM jenis pertalite juga menjadi musuh terberat pagi para petani. 

Banyak petani menyayangkan akal hal tersebut sebab jika problem ini tidak cepat ditemukan solusinya maka kedepannya akan banyak petani yang merugi, dibatasinya pupuk juga mempengaruhi hasil panen para petani. Bukannya mencari solusi akan problem tersebut pemerintah justru menambah problem dengan mengimpor hasil panen dari negara-negara tetangga dengan alasan hasil panen petani lokal tidak mampu menyukupi kebutuhan pangan di Indonesia hal tersebut juga mempengaruhi daya jual petani lokal. 

Menurut saya jika memang tidak mampu memberikan subsidi pupuk dan BBM setidaknya pemerintah bisa menstop impor hasil panen supaya nilai jual petani lokal stabil dan tidak mengalami kerugian. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline