Lihat ke Halaman Asli

Otak: Mewujudkan Impian Anda dengan Sistem Memori

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock


Otak adalah salah satu organ penting di dalam tubuh kita yang kecanggihannya melebihi alat apapun yang ada di dunia ini. Otak memiliki kemampuan super untuk menyimpan memori jangka panjang (long term memory) dan memori jangka pendek (short term memory). Jika diibaratkan dengan media penyimpan file, otak memiliki kemampuan dan kecepatan luar biasa dalam menyimpan, membuka bahkan menghapus secara otomatis program-program ingatan yang dianggap tidak begitu penting.

Otak terdiri dari 100 milyar sel saraf (neuron) yang saling terhubung satu sama lain, mampu mengendalikan, mengatur dan menanggapi setiap perubahan yang terjadi di dalam tubuh kemudian menginterprestasikannya menjadi sebuah tindakan. Saat anda memiliki impian maka simpanlah mimpi anda sebagai memori atau ingatan baik dalam bentuk memori jangka panjang (long term memory) atau memori jangka pendek (short term memory). Memori jangka pendek merupakan jenis ingatan yang tersimpan dalam jangka waktu yang cepat biasanya hanya dalam hitungan detik atau beberapa jam saja dan memiliki kecendrungan untuk mudah dilupakan, sedangkan memori jangka panjang adalah jenis ingatan yang keberadaannya begitu kuat tertanam di otak dan tersimpan dalam waktu yang lama bisa dalam hitungan hari atau tahunan. Memori jangka panjang hanya akan terbentuk jika memori jangka pendek telah tersimpan sebelumnya di dalam otak. Memori jangka pendek akan berubah menjadi memori jangka panjang jika disertai dengan kebiasaan atau tindakan yang terus-menerus sehingga mengasah kemampuan memori jangka pendek untuk terus diingat dan lama-kelamaan akan berubah menjadi memori jangka panjang.

Impian seperti sebuah sistem memori yang ada di dalam otak, bertindak sebagai memori jangka pendek atau jangka panjang yang sewaktu-waktu dapat muncul jika ada stimulus yang merangsangnya. Mimpi-mimpi kecil dapat diibaratkan sebagai memori jangka pendek, namun untuk bisa mewujudkan mimpi tersebut anda harus berupaya agar mimpi kecil berubah menjadi mimpi besar. Mimpi-mimpi besar anda diibaratkan sebagai memori jangka panjang yang membutuhkan latihan berulang-ulang agar dapat selalu diingat, sedangkan impian membutuhkan latihan berulang-ulang untuk bisa mewujudkannya. Saat kita memiliki mimpi, maka jadikanlah mimpi itu sebagai sebuah sistem memori, simpanlah ia di dalam otak, ingatlah terus mimpi-mimpi itu dan lakukanlah hal yang dapat menstimulasi mimpi tersebut agar terwujud menjadi kenyataan. Saat anda melakukan hal untuk mewujudkan impian anda, maka tindakan yang anda lakukan akan dikenali oleh sel saraf sebagai suatu stimulus yang akan mengaktifkan sel-sel saraf lain sehingga memberikan respon berupa energi luar biasa bagi diri anda untuk mewujudkan impian tersebut. Jika ingatan perlu diasah dengan kebiasaan memikirkannya maka mimpi juga perlu diasah untuk dapat mewujudkannya. Lalu bagaimana mengasah mimpi? Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengasah impian yang tersimpan dalam sistem memori otak agar impian tersebut dapat terwujud, yaitu:


  1. Saat anda memiliki mimpi, bayangkan dengan naluri bahwa anda menyimpannya dalam neuron-neuron (sel saraf) yang ada di otak anda.
  2. Catat mimpi anda dalam buku atau catatan mimpi agar anda memiliki sebuah back up mimpi, dengan begitu saat anda melihat catatan mimpi tersebut ingatan mengenai mimpi akan muncul kembali.
  3. Lakukan hal-hal kecil yang intensif agar mimpi kecil anda tumbuh menjadi mimpi besar seperti flash back impian anda sebelum tidur, memikirkan bagaimana cara mewujudkannya, dan bersegera melalukan tindakan yang mendekatkan anda pada impian tersebut.
  4. Jangan menghapus mimpi anda di dalam otak sebelum anda berhasil mewujudkannya.
  5. Perkuatlah mimpi yang tersimpan di dalam otak anda dengan keyakinan dan kesungguhan bahwa anda memiliki kekuatan luar biasa untuk mencapainya.
  6. Lakukan hal-hal positif dan hindari diri dari pikiran dan tindakan negatif yang dapat merusak memori impian anda.

Saat anda sudah berusaha semaksimal mungkin, anda hanya perlu menunggu bagaimana otak merespon apa yang sudah anda lakukan, otak akan meresponnya sebagai sesuatu yang nyata. Bisa jadi respon mimpi dan tindakan yang anda lakukan akan terwujud sesuai dengan keinginan anda atau bahkan diarahkan pada pencapaian yang lebih baik dari mimpi anda sebelumnya. Semua tergantung pada usaha anda dan keputusannya tergantung pada Sang Hakiki Pemilik Mimpi. Selamat mengasah mimpi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline