Lihat ke Halaman Asli

Alifya Lintang

Mahasiswa Prodi Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Rajapaksa Membuat Kesalahan Besar, Sri Lanka Dilanda Krisis Ekonomi?

Diperbarui: 20 Desember 2022   16:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terjadinya krisis ekonomi di Sri Lanka disebabkan oleh kesalahan presiden Gotabaya Rajapaksa. Krisis ekonomi ini disebutkan menjadi yang terburuk sepanjang sejarah Sri Lanka.

Dilansir dari kompas TV, Covid-19 menjadi penyebab utama krisis ekonomi ini terjadi di Sri Lanka. Selain itu presiden Gotabaya Rajapaksa dituduh melakukan tindak korupsi, sehingga mengakibatkan utang luar negeri yang melimpah sebesar 51 miliar dolar AS. Diantara utang tersebut harus dibayar akhir tahun 2027 sebanyak 28 miliar.

Kejadian krisis ekonomi di Sri Lanka mengakibatkan kebangkrutan bagi negara dan rakyatnya. Seperti kesulitan dalam mencukupi keperluan bahan pokok seperti makanan, bahan bakar yang mulai langka, sehingga menyebabkan antrian panjang tiap harinya. Selain itu, pemadaman listrik pun terjadi di sebagian besar wilayah Sri Lanka. Dan kegelapan pun terjadi di tiap malamnya.

ngantri-bbm-639ef519110fce396029e652.jpeg

Akibat dari krisis ekonomi ini memicu aksi demonstran yang cukup lama oleh masyarakat Sri Lanka. Aksi ini bertujuan untuk memukul mundur pemerintahan yang dipimpin oleh presiden Rajapaksa.

Seperti beberapa foto dan video yang beredar di Twitter bahwa ribuan demonstran memaksa masuk ke kediaman resmi dan kantor presiden Rajapaksa. Didalam foto dan video itu polisi Sri Lanka berusaha menghalangi ribuan demonstran yang memaksa masuk, namun terjadinya kerusuhan yang mengakibatkan sekurang-kurangnya 34 demonstran terluka.

92883-ribuan-warga-sri-lanka-gelar-aksi-demo-di-kantor-presiden-639ef52b110fce3d163db052.jpg

Dilansir dari VOA Indonesia, beberapa hari setelah demonstran menyerbu kediaman dan kantornya, Presiden Sri Lanka melarikan diri dari negaranya pada Rabu (13/7) pagi. Presiden  Gotabaya Rajapaksa, istri dan dua pengawalnya melarikan diri keluar negeri dengan pesawat angkatan udara Sri Lanka menuju kota Male, ibu kota Maladewa.

Pemuka agama dan kalangan aktivis turut memukul mundur kekuasaan presiden Rajapaksa yang dianggap telah kehilangan kepercayaan seluruh rakyatnya, dari kalangan aktivis maupun pemuka agama.

Kemudian, PM Mahinda Rajapaksa dan 3 anggota keluarga lainnya mundur pada Senin (9/5/2022). Hal ini bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kerusuhan yang makin parah dan meluas atas protes yang dilakukan oleh rakyat.

Dilansir dari kompas.com, Akhirnya, Gotabaya Rajapaksa digantikan oleh presiden Ranil Wickremesinghe. Yang melakukan tindakan protes saat kekuasaan berada di tangan Rajapaksa serta membantu mengungkap persembunyian keluarga Rajapaksa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline