Lihat ke Halaman Asli

Pornografi "Zaman Now", Strategi Ampuh Menghancurkan Kesaktian Pancasila

Diperbarui: 24 November 2017   09:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Pornografi berasal dari kata Porne dan Graphein. Porne berarti prostitusi atau pelacur. Graphein artinya menulis, menggambar, tulisan atau gambar. Jadi pornografi adalah tulisan atau gambar yang dimaksudkan untuk membangkitkan nafsu seksual orang yang melihat atau membacanya. Akan tetapi kemudian hal ini berkembang bukan hanya dalam bentuk tulisan dan gambar tapi lewat berbagai media lain seperti film, tarian, lagu dan sebagainya. Pornografi ini merupakan salah satu media paling ampuh untuk mengajak setiap orang, terkhususnya kaum muda. Hal tersebut dapat merusak mental dans moral bagi generasi muda kita. Hal ini menjadi fokus saya dalam artikel ini karena menurut saya, generasi muda saat ini harus diperhatikan setiap gerak-gerik tingkah lakunya karena akan berperan dalam langkah pembangunan suatu bangsa.

Saat ini, sangat sering kita mendengar istilah tentang cyber crime yang marak terjadi di dunia maya. Salah satu dari cyber crimeyang sering terjadi adalah pornografi, dikarenakan kegiatan ini mendistribusikan konten yang bersifat cabul dan tidak pantas untuk dilihat oleh orang umum. Cyber Crime terjadi bermula dari kegiatan hacking yang telah ada lebih dari satu abad. Awal 1960 fasilitas universitas dengan kerangka utama komputer yang besar, seperti laboratorium kepintaran buatan (artifical intelligence) MIT, menjadi tahap percobaan bagi para hacker. Pada awalnya, kata "hacker" berarti positif untuk seorang yang mengguasai komputer yang dapat membuat sebuag program melebihi apa yang dirancang untuk melakukan tugasnya.

Dari penjelasan tentang sejarah  cyber crime, kita bisa melihat secara umum bahwa kegiatan ini lebih identik kepada hacking terhadap jaringan komputer. Tapi, pornografi merupakan salah satu langkah strategis yang dilakukan para pelaku cyber crime untuk memeras korban dan mengambil keuntungan dari korban, atau bahkan bisa menjadi perang antar negara dengan tujuan untuk merusak moral bangsanya dari bagian dalam bangsa tersebut.

Kita bisa melihat data-data yang terjadi di lapangan yang menunjukkan angka yang sangat parah terhadap kegiatan generasi muda. Menurut data survey IPJII, terdapat 54,4 juta orang yang menggunakan internet untuk menonton film online. Sebanyak 12% dari konten yang ada di internet adalah pornografi dan jumlahnya adalah 24. 644. 172. Setiap detik, ada 28,258 pasang mata sedang melihat situs porno. Berarti dalam satu jam ada sekitar 10,172,880 yang melihat situs 'panas' tersebut. Dalam satu detik, ada USD 3,075.64 uang yang dibayarkan untuk menikmati layanan situs tersebut. Hal ini merupakan angka yang sangat fantastis dan menggiurkan bagi para pebisnis. Namun, juga bisa menjadi celah bagi para pelaku siber dalam mengambil tindakan bukan untuk mencari keuntungan bisnis, tapi untuk mengalahkan suatu negara.

Banyak sekali dampak buruk yang akan terjadi. Hal ini akan merubah situasi dan kondisi para generasi muda. Yang pertama adalah terjadinya kerusakan otak. Ahli Bedah Otakdari AS, Dr. Donald Hilton Jr, mengatakan bahwa pornografi sesungguhnya merupakan penyakit, karena mengubah struktur dan fungsi otak, atau dengan kata lain merusak otak. Terjadi perubahan fisiologis ketika seseorang memasukkan gambar-gambar pornografi lewat mata ke otaknya. Kerusakan yang dihasilkan sangat dahsyat! Bila kecanduan narkoba mampu merusak tiga bagian otak, maka penggunaan materi pornografi yang berketerusan (kecanduan) mampu merusak lima bagian otak. 

Lalu, yang kedua adalah illegal contents. Ialah kejahatan yang dilakukan dengan memasukkan data atau informasi ke internet tentang suatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar hukum atau menggangu ketertiban umum. Salah satu kasus Cyber Crime Pornografi yang termasuk kasus Illegal Content yang korbannya adalah Chelsea Islan. Video berdurasi 13 detik itu sendiri direkam oleh beberapa orang pria yang suaranya tertangkap di dalamnya. Hal ini dapat merusak moral si korban karena akan terjadi bullying yang akan berdampak signifikan bagi korban.

Dari beberapa dampak yang disebutkan sudah membuktikan bahwa pornografi bukan hanya keisengan bagi para generasi muda, tapi hal ini bisa menjadi batu sandungan bagi masa depan mereka. Oleh karena itu, sebagai bangsa yang besar dan beradab, sebaiknya kita saling mengingatkan dan menjaga dengan melakukan usaha-usaha yang bersifa baik preventif, maupun kuratif. Kita bisa melihat bangsa lain yang melakukan berbagai cara agar bangsanya tidak rusak moral dan mentalnya oleh hal-hal negatif ini.

 Salah satunya seperti di Inggris, British Telecom mengembangkan program yang dinamakan Cleanfeed untuk memblok situs pornografi anak sejak Juni 2004. Untuk memblok situ situ, British Telecom menggunakan daftar hitam dari Interent Watch Foundation (IWF). Saat ini British Telecom memblok kira-kira 35.000 akses illegal ke situs tersebut. Dalam memutuskan apakah suatu situ hendak diblok atau tidak, IWF bekerjasama dengan Kepolisian Inggris. Daftar situ itu disebarluaskan kepada setiap ISP, penyedia layanan isi internet, perusahaan filter/software dan operator mobile phone.

Sebagai bangsa yang besar, kita bisa mengingat kembali ucapan Pak Soekarno sebagai Founding Father bangsa kita, "Jaman ku tak berat karena kami melawan penjajah. Jaman mu akan terasa lebih berat karena kamu akan melawan bangsa mu sendiri." Kenapa kita melawan bangsa kita sendiri? Karena moral dan bangsa ini sudah hancur dan harus diperbaiki dan perbaikan itu pasti menuai pro dan kontra. Meskipun budaya yang merusak itu berasal dari luar, namun hal-hal ini tidak bisa kita cegah semuanya, caranya adalah dengan memperbaiki sikap dan cara pandang bangsa kita sendiri, hal ini lah yang menjadi beban pemerintah untuk membasmi ketergantungan para pemudanya terhadap konten pornografi.

Seharusnya pemerintah Indonesia bisa bersikap seperti itu. Namun, alangkah lebih baik kita yang membantu pemerintah dalam memberikan edukasi kepada para generasi muda tentang bahaya dari pornografi yang tidak hanya mengancam keamanan seseorang saja, namun mengancam keamanan bangsa dan negara. Nah, inilah ancaman baru bangsa kita, pornografi bukan hanya alat untuk kesenangan saja, tapi sduah menjadi strategi bangsa lain melawan bangsa kita dengan cara menghancurkan moral generasi bangsa. Mari sama-sama kita bekerja dan berjuang untuk memilah dan memilih hal-hal atau budaya yang boleh masuk ke negara pancasilais ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline