Lihat ke Halaman Asli

Rafi Dzakir

Mahasiswa

Bangkit Dari Autoimun: Kisah Inspiratif Mahasiswa Meraih Gelar S2

Diperbarui: 14 Juni 2024   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mercu Buana, Moment ketika Bella Wisuda

Bangkit dari Autoimun: Kisah Inspiratif Mahasiswi Meraih Gelar S2

Jogja - Bella, seorang mahasiswi yang penuh semangat, harus menghadapi salah satu ujian terberat dalam hidupnya. Di tengah perjuangannya menyelesaikan pendidikan S2 di bidang psikologi, Bella mendapati dirinya berjuang melawan penyakit yang awalnya hanya disangka sebagai sariawan biasa. Kisahnya adalah bukti nyata dari kekuatan hati, dukungan keluarga, dan keteguhan dalam menghadapi cobaan hidup.

Awal Mula Penyakit

Segala sesuatu bermula pada bulan Juli-Agustus 2022. Bella mengalami sariawan yang semakin hari semakin banyak. Awalnya, ia mengabaikan sariawan tersebut, mengira bahwa itu akan sembuh dengan sendirinya. Namun, ketika rasa sakit semakin tak tertahankan, Bella memutuskan untuk berkonsultasi dengan dokter. "Waktu itu, saya pikir ini hanya sariawan biasa," kata Bella.

Dari pemeriksaan dokter umum hingga dirujuk ke dokter spesialis gigi dan mulut, Bella menjalani serangkaian tes dan pemeriksaan. Dokter gigi dan Dokter mulut memberikan kabar yang mengguncang hatinya: perlu dilakukan biopsi untuk memastikan apakah sariawan tersebut bukan kanker mulut. "Rasanya seperti disambar petir di siang bolong," ujar Bella, mengingat kembali perasaan takut yang menghantuinya. Psikologinya terguncang, namun ia berusaha untuk tetap tenang dan tetap bersabar.

Diagnosa yang Membingungkan

Setelah seminggu penuh kecemasan, hasil pemeriksaan menunjukkan perbaikan pada kondisi mulut Bella, sehingga tindakan biopsi tidak diperlukan. Namun, ketika muncul ruam merah dan gatal di telapak tangan dan kaki, Bella kembali ke dokter. Kali ini, dokter menduga adanya penyakit autoimun. "Saya tidak bisa membayangkan, dari sariawan biasa tiba-tiba berujung pada penyakit autoimun," ucap Bella sambil menghela napas.

Pemeriksaan darah yang mahal dan memakan waktu seminggu membawa Bella kepada diagnosa Lupus, salah satu jenis penyakit autoimun yang parah. Dokter menjelaskan bahwa Lupus dapat menyerang organ-organ dalam tubuh, seperti hati, paru-paru, ginjal, dan bahkan otak. Bella sangat terpukul mendengar ini. "Saya benar-benar tidak tahu harus bagaimana," sambung Bella. Ketidakpastian diagnosa dan ketakutan akan masa depan membuat Bella semakin tertekan.

Dukungan Keluarga yang Tak Tergantikan

Kondisi Bella semakin memburuk. Lesi dan sariawan memenuhi mulutnya, hingga ia tidak bisa makan atau minum. Kegiatan sehari-harinya pun harus dibantu oleh keluarga. Ibunya, dengan penuh cinta dan keteguhan, meninggalkan pekerjaannya untuk merawat Bella. "Mama saya adalah pahlawan dalam hidup saya. Dia yang membuat saya tetap semangat untuk sembuh," kata Bella dengan mata berkaca-kaca.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline