Lihat ke Halaman Asli

Dampak Tingginya Biaya Hidup di Jakarta: Warga Terlilit Utang Pinjaman Online (Pinjol)

Diperbarui: 14 Januari 2025   14:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb


Jakarta, sebagai ibu kota Indonesia, dikenal dengan biaya hidup yang tinggi. Dari kebutuhan pokok hingga gaya hidup, banyak warga merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Tekanan ini mendorong sebagian orang untuk mencari jalan pintas melalui pinjaman online (pinjol), yang sering kali malah memperburuk kondisi keuangan. Berikut adalah dampak tingginya biaya hidup di Jakarta yang membuat banyak warga terjebak dalam jeratan pinjol.

1. Pinjol Sebagai Solusi Cepat, Tapi Berisiko

Tingginya biaya sewa tempat tinggal, kebutuhan makan, transportasi, dan pendidikan membuat banyak orang mencari solusi cepat untuk menutupi kebutuhan. Pinjaman online sering dianggap sebagai alternatif karena prosesnya cepat, tanpa syarat yang rumit. Namun, kemudahan ini disertai dengan bunga yang tinggi dan tenor pendek, sehingga sulit untuk dilunasi.

2. Beban Utang yang Semakin Menumpuk

Karena sulitnya melunasi pinjaman dalam waktu singkat, banyak warga terjebak dalam lingkaran utang. Mereka sering mengambil pinjaman baru untuk melunasi pinjaman sebelumnya. Hal ini menciptakan siklus utang yang tidak pernah selesai. Akibatnya, beban finansial semakin berat, bahkan melebihi kemampuan mereka untuk membayar.

3. Gangguan Psikologis

Tekanan dari penagihan pinjol sering kali menyebabkan stres dan gangguan kesehatan mental. Banyak platform pinjol yang menggunakan metode penagihan agresif, seperti ancaman, intimidasi, hingga mempermalukan nasabah di media sosial. Hal ini membuat warga merasa tertekan, cemas, dan bahkan mengalami depresi.

4. Dampak Sosial

Jeratan pinjol juga memengaruhi hubungan sosial, baik dalam keluarga maupun lingkungan. Banyak orang yang kehilangan kepercayaan dari keluarga dan teman-teman mereka karena utang yang tidak terkendali. Konflik dalam rumah tangga juga sering terjadi akibat tekanan finansial yang semakin berat.

5. Kehilangan Aset dan Pendapatan

Bagi beberapa warga, keterlambatan pembayaran pinjol menyebabkan mereka kehilangan aset pribadi, seperti kendaraan atau barang berharga lainnya, untuk menutupi utang. Tidak jarang, mereka harus menghadapi pemutusan hubungan kerja karena kinerja yang terganggu oleh tekanan utang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline