Lihat ke Halaman Asli

Aktivis Univeritas Diponegoro

Universitas Diponegoro

Manfaatkan Limbah Sekam Padi yang Melimpah, Dosen bersama Mahasiswa Undip Lakukan Pengabdian Pembuatan Briket

Diperbarui: 27 Oktober 2022   21:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alat Pembuatan Arang Briket Sekam Padi

Pemalang (20/10/22) - Desa Wanamulya merupakan salah satu desa di Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang yang memiliki potensi pertanian padi cukup melimpah. Salah satu upaya untuk memanfaatkan potensi pertanian tersebut adalah dengan mengolah sekam padi menjadi arang briket dan pupuk kompos dari limbah pertanian. 

Briket arang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan memasak, penerangan, maupun industri sedangkan limbah pertanian dimanfaatkan untuk memupuk tanaman. Namun untuk membuat arang briket dan pupuk kompos, Karang Taruna Wanamulya memerlukan alat untuk menunjang proses produksi, salah satunya adalat alat pembuat arang sekam padi, mesin pencetak briket, dan mesin pencacah bahan organik. Pengabdian ini diawali dengan mengadakan diskusi dengan komunitas petani dan karang taruna di Desa Wanamulya untuk mengetahui kondisi dilapangan dan mengumpulkan data yang dibutuhkan.

Penyerahan Hasil Briket yang Telah Dibuat

Marwini, S.H.I., M.A., M.S.I., dosen Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip bersama mahasiswa Undip melalui program pengabdian Iptek Bagi Desa Binaan Undip (IDBU) menciptakan alat pembuatan briket untuk memanfaatkan dan memaksimalkan potensi sekam padi di Desa Wanamulya. Tak hanya menciptakan alat, namun tim pengabdian Undip ini memberikan pelatihan cara pembuatan briket dari sekam padi.

Kegiatan pengabdian ini disambut baik oleh Kepala Desa dan Karang Taruna Desa Wanamulya. Kepala Desa Wanamulya berharap program ini dapat terus berlanjut, sehingga dapat menumbuhkan kreativitas dan semangat dari warga Desa Wanamulya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline