Lihat ke Halaman Asli

Alif Nawwaf

Alif Muafa Nawwaf

Recruitment Penentu Hidup-Mati Perusahaan

Diperbarui: 27 April 2021   10:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Sadarkah anda, bahwa tidak hanya modal uang atau penjualan yang dapat menjadi penentu kehidupan sebuah perusahaan? Karyawan, atau yang kini lebih dikenal dengan istilah Human Resource Capital merupakan hal penting yang dapat menentukan kehidupan suatu perusahaan. 

Perusahaan dengan modal uang yang besar, teknologi yang modern, kantor yang megah, lingkungan kerja yang nyaman bagi karyawan, ternyata bukanlah hal yang dapat menjamin kehidupan perusahaan bakal sejahtera. Segenap fasilitas dan lingkungan nyaman yang ditawarkan sangat mungkin malah menjadi bumerang jika karyawan yang mengisi perusahaan anda adalah karyawan yang salah, yang bukannya bisa memaksimalkan fasilitas namun malah terlena dan menurunkan kinerja perusahaan dan mungkin berujung pada kebangkrutan.

Bagaimana bisa karyawan menjadi nyawa sebuah perusahaan? Bukankah organisasi bisa melakukan pergantian dengan mengeluarkan karyawan dan mencari yang baru? Jelas perusahaan bisa saja mengganti karyawan dengan orang baru dengan sangat mudah, apalagi di masa pandemi sekarang ini dimana pencari kerja sedang banyak-banyaknya sampai melebihi lahan pekerjaan yang dibutuhkan. Tapi, sadarkah anda jika didalam proses pergantian karyawan, perusahaan tidak hanya perlu mengeluarkan uang untuk mencari kandidat, namun juga waktu dan yang terpenting perusahaan perlu meracik cara untuk dapat melakukan perekrutan karyawan yang tepat. Bayangkan, jika suatu perusahaan harus melakukan interview, seleksi, penempatan, atau bahkan pelatihan, lalu malah berujung pada kebangkrutan karena kesalahan proses rekrutmen hingga pelatihan yang dijalankan.

Rekrutmen merupakan suatu proses, mulai dari pembukaan lowongan kerja, pemilihan pelamar yang akan diproses menjadi kandidat, penempatan kandidat yang diterima, pelatihan, hingga evaluasi kerja. Rekrutmen mungkin tak begitu rumit bagi sebagian orang, tapi yang perlu diingat, rekrutmen yang baik perlu dijalankan dengan komprehensif. Banyak hal kecil yang mungkin tidak terbayang jika kita belum menjalankan proses rekrutmen tersebut. Misalnya, dalam proses pemilihan kita perlu melakukan pengecekan kompetensi yang dimiliki oleh pelamar dengan proses validasi. Validasi merupakan satu hal yang menjadi poin penting dalam proses rekrutmen. 

Seberapa pentingkah validasi? Oke, bayangkan anda membuka lamaran untuk seorang supir truk antar kota yang nantinya akan mengantar sapi dari peternakan anda ke luar pulau. Lalu anda memilih kandidat dari beberapa pelamar yang menyatakan bahwa dia bisa mengendarai truk dengan baik, tanpa melakukan validasi. Dan ternyata kandidat terpilih anda, baru bisa mengendarai truk 2 bulan terakhir. Bisa anda bayangkan, jika terjadi masalah teknis dijalan dengan truk anda, anda perlu menyelesaikan masalah itu yang berarti anda harus mengeluarkan uang, waktu, dan tenaga lebih untuk hal yang seharusnya tidak anda kerjakan. Itu jika anda memiliki 1 karyawan yang salah. Sekarang anda bisa bayangkan jika ada puluhan atau ratusan karyawan yang salah, yang tengah bekerja. Berapa banyak kerugian yang akan disebabkan? Bukankah tidak mungkin, jika mereka nantinya malah menyebabkan kebangkrutan bagi perusahaan?

Berdasarkan contoh diatas, bisa kita bayangkan seberapa besar dampak yang bisa diberikan dari kesalahan recruitment terhadap perusahaan kita. Dengan kata lain, recruitment bisa menjadi penentu hidup-mati sebuah perusahaan. Maka, jika kita ingin perusahaan yang sejahtera, kita harus memperhatikan proses rekrutmen yang dijalankan dengan komprehensif. Masih banyak proses lain dari rekrutmen hingga pelatihan yang harus diperhatikan selain validasi, seperti penempatan yang baik, pelatihan, dan evaluasi dari pekerjaan yang mereka jalankan di perusahaan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline