Lihat ke Halaman Asli

Alifmnaufal10

Sedang berproses menjadi lebih baik

Idul Adha, Keluarga dan Sahabat

Diperbarui: 30 Juni 2023   11:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Gemuruh takbir saling bersautan satu dengan yang lainya tepat setelah adza Magrib. Sangat menyentuh kalbu. Musholla depan rumah juga ikut

mengumandangkan, lafal takbir. Aku merasa sangat bersyukur dan senang, karena bisa membaur karena kebagian tidak berangkat dinas. Tahun tahun sebelumnya, saat gema takbir,  aku dihadapkan dengan piket dan tugas melaksanakan pengamanan rangkaian kegiatan di masyarakat terkait Idul Adha.

Malam,  aku sengaja untuk tidak berpergian atau keluar mengikuti takbir keliling, aku sengaja untuk rehat  penuh guna mempersiapan  tenaga biar fit  besok pagi, melaksanakan Sholat Idul Adha dan menjadi panitia Qurban.

Matahari telah muncul sekira pukul 06.30 WIB. Sesuai jadwal dari panitia,   Sholat Sunnah Idul Adha dilakanakan di Musholla Al Ghozi tepat depan rumahku. Sebelum melaksankan Sholat seluruh Jama'ah serentak bersama melantunkan takbir. Allahu Akbar Allahu Akbar, Allahu Akbar, la ilaha illa Allah wa Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil-hamd. Allah Maha Besar.

Idul Adha di tahun ini Musholla depan rumahku yang berjarak sekitar 10 meter, melaksanakan Qurban Hewan berjumlah 2 ekor sapi dan 2  ekor kambing. Panitia sudah ditunjuk masing masing tugasnya dan dibantu oleh beberapa pemuda yang ditunjuk untuk membantu. Semua kegiatan yang sudah rutin dilaksanakan tersebut, seolah mengalir begitu saja. Hewan qurban yang sudah disembelih, dikuliti, dipotong potong, kemudian ditimbang timbang sebelum dimasukan kantong plastik untuk dibagikan pada warga. Saya menjadi salah satu panitia tersebut, ikut memotong motong daging, memasukan ke plastik dan membagikan ke warga.

Benarlah kiranya, hikmah besar yang terkandung dari ibadah qurban adalah sikap iklas dalam menjalankan perintah Alloh, sebagaimana keiklasan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putra kesayangnya, Ismail karena kepatuhan atas perintah Allah tadi. Nabi Ibrahim tidak lagi berpikir panjang, tidak lagi menimbang, betapa berat perintah itu Namun semua terbayar, dengan keiklasan, akhirnya bukan Nabi Ismail yang tersembelih, namun oleh Allah digantikan dengan seekor domba.

Detik detik saat pembagian, juga menjadi momen yang menyentuh kalbu. Banyak saudara saudara kita, yang sangat menunggu pembagian daging qurban Mereka sangat senang dan sudah menyiapkannya untuk berbagai olahan. Ada yang akan dibuat gulai, sate, garang asem atau tongseng.

Kesempatan membagi daging qurban, juga menjadi ajang kumpul kumpul dengan sahabat sahabat lama. Sekian lama kami sibuk dengan kegiatan masing masing, ada yang kerja, kuliah atau berada di luar kota. Momen kumpul yang spontan dan menyenangkan, hingga munculah ide spontan untuk malam hari kumpul, bakar sate bersama.

Namun sebelum acara bakar sate dengan para sahabat di malam hari, sore selepas ashar, keluarga juga sepakat untuk bakar sate. Jadilah acara keluarga terlaksana di belakang rumah. Alhamdulillah, ada ayah, bunda, aku dan keluarga kecil kakakku yang bergabung. Keluarga kecil kakakku satunya tidak bisa gabung. Namun ini tidak mengurangi keseruan bakal sate di belakang runah. Wow, keponakan kecilku, dik Ara dan dik Alesh, yang masih balita begitu bersemangat menggigit bakaran sate yang sudah matang. Sementara ayah dan bunda, sepertinya membatasi diri. Hanya satu atau dua tusuk.

Momen kumpul dengan sahabat lama tiba. Setelah Sholat Isya Aku ber-enam berkumpul ditempat Adjie, salah satu sahabat baikku dari kecil yang rumahnya tidak jauh dariku,   jika berjalan memakan waktu 3-4 Menit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline