Lihat ke Halaman Asli

Cerpen: The Leader

Diperbarui: 14 September 2023   00:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://en.m.wikipedia.org/wiki/File:Black_colour.jpg

GENRE: CRIME

Mario Hadiwidjaja, anak sebatang kara yang sehari-harinya hidup di panti bersama ibu asuhnya di Bandjarmasin. Ia ditinggal orang tuanya yang tewas ditangan kompeni Belanda saat ia masih berusia 1 tahun atau sekitar tahun 1923. Ia pun dikenal sebagai anak yang berkepribadian baik dan patuh terhadap aturan yang berlaku. Dirasa sudah dewasa, Mario dilepas untuk hidup mandiri pada usia 17 tahun dan ia pun memutuskan untuk pergi ke Batavia pada tahun 1939.

Singkat cerita, setelah ia tiba di Batavia, Mario pun memutuskan untuk hidup bersama 2 orang yang dikenalinya di kapal yaitu Petra Setiawan dan Abe Witjaksono. Mereka bertiga pun bersama-sama dalam hal bertahan hidup di Batavia hingga akhirnya mereka pun memutuskan untuk berbisnis persenjataan, setelah mereka mendapatkan hibah berupa toko persenjataan yang ditinggal pemiliknya akibat maraknya pemalakan. Mereka mempunyai target untuk menyuplai dikalangan militer Indonesia atau bahkan jika Belanda menawar tinggi harga senjata tersebut, mereka akan menyuplai Belanda untuk persenjataan.

Di tengah-tengah meningkatnya bisnis persenjataan yang mereka dirikan, Mario menaruh hati terhadap wanita Jerman bernama Morgana Mueller, Morgana adalah peneliti Jerman dimana ia ke Hindia Belanda untuk menyelesaikan skripsinya tentang penindasan yang diterima oleh rakyat Hindia dari tentara-tentara Belanda. Mario bertemu Morgana saat ia sedang berbelanja di Passer Baroe, tempat dimana ia berbisnis dan ia langsung jatuh cinta dengannya.

Di sisi lain, pesatnya usaha Mario di bidang persenjataan membuat "penguasa" Passer Baroe yaitu Gatot Soesetijo berang karena mereka tidak mau membayar upah jasa kepadanya. Gatot pun menyuruh anak buahnya untuk memaksa mereka menyerahkan upeti tapi sayangnya usaha mereka gagal karena Mario menghabisinya dengan pistol yang dia ambil dari dagangannya. Gatot yang murka karena Mario menghabisi anak buahnya tersebut, ia pun menginisiasi untuk menyerang usaha persenjataan Mario. Mario yang saat itu memberontak juga berhasil membunuh Gatot. Para pedagang pun terdiam serentak dan memberikan hormat terhadap Mario yang berhasil membunuh musuh besar pedagang Passer Baroe.

Morgana pun memutuskan untuk tinggal di Hindia Belanda dan memutuskan untuk menikah dengan Mario pada 1942. Setelah menikah, Morgana pun membantu Mario dalam menjalankan bisnisnya. Pasca-kemerdekaan, Ekspansi usaha yang besar-besaran serta mulai maraknya Mario menggunakan ekspor impor dalam usahanya membuat ia mempunyai pengaruh kuat di Jakarta bahkan ia mempunyai koneksi langsung ke pemerintahan Soekarno saat itu dan disinilah karir mafianya dimulai. Hasil pernikahannya dengan Morgana adalah 5 anak dengan 4 anak laki-laki dan 1 anak perempuan, yaitu Tommy Himawan ( adopsi 1942 ), James Hadiwidjaja ( lahir 1945 ), John Hadiwidjaja ( lahir 1948 ), Thalia Hadiwidjaja ( lahir 1951 ), dan Ale Hadiwidjaja ( lahir 1952 ). Persona dirinya sebagai "The Leader" membuat ia menguasai beberapa hal di negeri ini mulai dari politik, hiburan, hingga olahraga dan Orde Lama yang dipimpin oleh Soekarno juga memudahkan ia untuk meraih kekuasaan apapun. Di masa peralihan, dari era orde lama menuju orde baru tak membuat bisnis Mario terhambat, bahkan bisnis ia pun merajai dan berkembang semakin pesat di era orde baru serta dirinya juga mempunyai koneksi dengan "Keluarga Cendana".

Tahun 1972, Thalia menikah dengan Giovani Rustam, Aktor teater yang sedang naik daun dan pernikahan tersebut digelar secara meriah. Setelah pernikahan tersebut, Mario yang sudah berusia 50 tahun harus istirahat karena baru sembuh dari operasi jantungnya. Tapi, ia kedatangan tamu lamanya yaitu seorang aktor senior yaitu El Furqon. El Furqon mengatakan pada Tuan Mario bahwa karirnya menurun dan satu-satunya jalan agar ia mencapai popularitasnya kembali yaitu dengan membintangi film "Berlian Penusuk". El pun menangis dan memohon-mohon kepada Tuan Mario.

"Mengapa kau menangis, tidak ada laki-laki cengeng yang memohon-mohon kepadaku dengan tersedu-sedu. Berdirilah. Jadilah pria yang jantan, yang tidak kenal kata menyerah" Ujar Mario

Mario pun menyuruh anak angkatnya sekaligus penasehat keluarganya, Tommy ke rumah produser film tersebut yaitu Jacky Pamungkas. Ia pun menuju ke kediaman Jacky di Cisarua, Bogor. Tommy mengungkapkan bahwa ia ingin El Furqon ditunjuk sebagai pemeran utama film "Berlian Penusuk" tetapi Jacky menolaknya dengan alasan ini bukan eranya dia lagi.

"Aku akan menawarimu beberapa uang bahkan miliaran, tetapi kau harus menunjuknya sebagai pemeran utama." Ujar Tommy

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline