Pak Prabowo Subianto akan menghadapi tantangan besar dalam bidang ekonomi jika terpilih sebagai Presiden Indonesia. Beberapa tantangan utama yang sudah menunggu adalah peningkatan penyerapan tenaga kerja, penyelesaian proyek strategis yang tertunda, pengelolaan utang negara, serta realisasi program makan bergizi gratis.
Semua ini menjadi langkah krusial untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Tantangan-tantangan ini bukan hal yang ringan, mengingat dampak pandemi dan perlambatan ekonomi global yang masih dirasakan.
Proyek Strategis yang Tertunda dan Pembangunan IKN
Salah satu tantangan yang akan dihadapi Pak Prabowo adalah penyelesaian proyek strategis nasional yang tertunda, termasuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan.
Pembangunan IKN membutuhkan dana besar, dan anggaran negara yang terbatas semakin memperumit situasi. Diperlukan sumber dana alternatif serta solusi kreatif dalam waktu yang sangat terbatas. Jika tidak dikelola dengan baik, hal ini berpotensi menjadi beban besar bagi pemerintah dan memperlambat target penyelesaian yang telah ditetapkan.
Utang Negara yang Menggunung
Dengan utang negara yang kini mencapai Rp8.500 triliun, Indonesia juga dihadapkan pada persoalan serius dalam pengelolaan utang. Meski rasio utang terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) masih dalam batas aman, tantangan utama tetap pada kenaikan bunga utang yang semakin membebani anggaran negara.
Prabowo akan dituntut untuk mengelola utang ini dengan hati-hati, tanpa mengorbankan prioritas pembangunan nasional. Langkah pengelolaan utang yang tepat akan sangat berpengaruh pada kestabilan fiskal negara.
Program Makan Bergizi Gratis
Salah satu program unggulan yang dijanjikan adalah makan bergizi gratis untuk masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mengatasi masalah gizi buruk, khususnya di kalangan anak-anak.
Namun, implementasi program ini juga akan menjadi tantangan tersendiri, mengingat anggaran negara yang terbatas dan prioritas lain yang harus dipenuhi. Realisasi program ini membutuhkan perencanaan matang dan pengawasan ketat agar tepat sasaran dan berdampak positif bagi masyarakat luas.