Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Alif Juliandoro

Mahasiswa Manajemen Bisnis Pariwisata, Universitas Indonesia

Ancol: Mengelola Resiko untuk Pengalaman Wisata yang Lebih Baik!

Diperbarui: 16 April 2024   12:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ancol Beach Pool (Sumber: Tripadvisor.com)

Manajemen Resiko merupakan proses identifikasi, evaluasi, dan penanganan resiko untuk mengurangi dampak negatif dan memaksimalkan peluang yang mungkin terjadi. Menurut Robert Tampubolon (2004), Manajemen Resiko adalah proses yang terarah dan bersifat proaktif yang bertujuan untuk mengakomodasi kemungkinan gagal pada salah satu atau sebagian dari sebuah transaksi atau instrumen. 

Dalam konteks ini, Manajemen Resiko yang akan saya bahas adalah resiko-resiko yang berada di ancol karena ancol dapat menerapkan untuk meningkatkan pengalaman wisata pengunjung. Dengan memperhatikan resiko-resiko yang mungkin terjadi, seperti fasilitas, keamanan, kebersihan, dan keselamatan pengunjung. 

Ancol merupakan sebuah destinasi wisata yang berada di Jakarta Utara, Indonesia. Destinasi wisata yang sangat terkenal di Indonesia yang menarik bayak wisatawan. Namun, seperti yang disebut dalam konteks, ada beberapa faktor bahwa dapat mempengaruhi keputusan wisatawan berkunjung ke destinasi tersebut. Berikut ini adalah beberapa faktor yang terkait dengan resiko yang dapat terjadi pada destinasi wisata Ancol:

  • Kesehatan dan keselamtan pengunjung: Ancol memiliki beberapa wahana permainan atau atraksi rekreasi, yang meningkatan resiko kecelakaan atau cedera bagi pengunjung. Mulai dari kecelakaan wahana hingga risiko tenggelam di pantai, kesehatan dan keselamatan pengunjung harus menjadi prioritas utama.
  • Kriminalitas: Sebagai destinasi yang ramai dikunjungi, Ancol juga rentan terhadap tindak kriminal seperti pencurian, pemerasan, atau kejahatan kecil lainnya. Pengelola harus memastikan keamanan pengunjung dengan menerapkan pengawasan yang ketat dan meningkatkan patroli keamanan.
  • Ketidakpastian Ekonomi: Ancol, seperti destinasi wisata lain, dapat dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi global, perubahan nilai tukar mata uang, atau perubahan kebijakan pemerintah yang dapat mempengaruhi kunjungan wisatawan dan pendapatan.
  • Bencana Alam: Ancol terletak di daerah yang rentan terhadap bencana alam seperti banjir, gempa bumi, atau tsunami. Risiko ini memerlukan perencanaan darurat yang baik dan infrastruktur yang kokoh untuk melindungi pengunjung dan staf Ancol.
  • Ketidakstabilan Politik: Gangguan politik atau kerusuhan di sekitar Ancol dapat mengganggu keamanan dan kestabilan destinasi, serta mengurangi minat wisatawan untuk berkunjung.

Strategi Pengelolaan Risiko di Destinasi Wisata Ancol 

Untuk mengelola risiko-risiko tersebut, pengelola Destinasi Wisata Ancol telah menerapkan berbagai strategi, termasuk: 

  • Peningkatan keamanan dan pengawasan di seluruh area Ancol.
  • Pelatihan staf dalam penanganan keadaan darurat dan evakuasi.
  • Kerjasama dengan pihak berwenang setempat untuk meningkatkan keamanan dan penegakan hukum di sekitar Ancol.
  • Pemeliharaan dan peningkatan infrastruktur untuk mengurangi risiko bencana alam.

Destinasi Wisata Ancol menawarkan pengalaman wisata menarik bagi pengunjung, namun juga memiliki risiko-risiko tertentu yang perlu dikelola dengan hati-hati. Dengan pemahaman baik tentang risiko-risiko ini dan implementasi strategi manajemen risiko yang efektif, Ancol dapat memastikan bahwa pengunjungnya dapat menikmati pengalaman wisata yang aman, menyenangkan, dan berkesan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline