Lihat ke Halaman Asli

Alif Izzulhaq

Mahasiswa

Mengurangi Jejak Karbon: Langkah-Langkah untuk Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Diperbarui: 14 September 2024   13:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi polusi (Pixabay/Ralf Vetterle)

Jejak Karbon atau yang dalam istilah lain dapat juga disebut dengan Carbon Footprint. Carboon Footprint merupakan istilah bagi jumlah total dari emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia, baik kegiatan yang dapat menimbulkan dampak secara langsung atau tidak langsung. 

Jejak Karbon sendiri dapat dihasilkan dari beberapa hal, seperti penggunaan bahan bakar fosil, Penggunaan alat elektronik, sampai dengan konsumsi makanan.

Pada tahun 2023 emisi karbon global mengalami peningkatan dan mencapai rekor tertingginya. Dalam laporan yang disebutkan saat penyelenggaraan Perundingan Iklim Global ke-28 di Dubai, Disebutkan pada tahun 2023 bahwa emisi karbon global yang dihasilkan dari fosil mencapai angka 36.8 miliar metrik ton. Meningkat 1,1 persen dari tahun sebelumnya.

Mengapa jejak karbon perlu dikurangi ?

Peningkatan jejak karbon sendiri memiliki dampak yang luas, tidak hanya bagi manusia, namun juga berdampak luas bagi seluruh penghuni ekosistem yang ada di planet ini. Dampak utama dari peningkatan jejak karbon adalah perubahan iklim yang cukup cepat. Penumpukan emisi gas rumah kaca di atmosfer berpengaruh besar dalam perubahan iklim ini dan dapat mengakibatkan berbagai fenomena alam lainnya, seperti badai dan peningkatan suhu bumi.

Setelah perubahan iklim ini terjadi maka kita akan sadar bahwa masih ada dampak lainnya yang disebabkan oleh dampak sebelumnya speerti halnya domino. Seperti halnya peningkatan suhu bumi yang disebabkan oleh perubahan iklim dapat membuat es yang ada di kutub mencair. Hal tersebut tentunya dapat merusak ekosistem alam yang ada di daerah kutub. Selain itu es kutub yang mencair juga dapat membuat naiknya permukaan air laut sehingga banyak kota-kota pesisir di berbagai negara yang memiliki ancaman tenggelam.

Selain berdampak bagi kehidupan flora dan fauna, Perubahan iklim yang terjadi akibat peningkatan jejak karbon juga dapat memberikan dampak nyata bagi kehidupan manusia. Banyaknya emisi karbon yang ada diudara tentunya dapat memperburuk kualitas udara tersebut. Kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi manusia, seperti penyakit pernapasan, penyakit jantung, dan penyakit kanker.  Potensi kekeringan dan kelaparan yang disebabkan oleh perubahan iklim yang cepat juga menjadi salah satu ancaman nyata bagi kehidupan manusia yang tidak boleh diremehkan.

Langkah-langkah sedehana untuk mengurangi jejak karbon

1. Menghemat energi di rumah

Penggunaan energi yang berlebihan merupakan salah satu penyebab utama dari peningkatan jejak karbon yang ada saat ini. Oleh karena itu penting bagi setiap orang untuk mulai lebih memperhatikan kembali penggunaan energi yang ada di rumah. Karena setiap orang memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjaga lingkungan tempat kita tinggal saat ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline