Lihat ke Halaman Asli

ALIFIA SALMA FADILLAH

mahasiswi universitas

Analisis Kebutuhan Fasilitas dalam Perencanaan Tata Ruang dan Wilayah (Studi Kasus Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan)

Diperbarui: 10 Juni 2024   23:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

  • PENDAHULUAN

Usaha dan strategi pembangunan nasional dimulai dengan menyebarkan kebutuhan dasar ke daerah-daerah baik di tingkat lokal maupun regional. Kebutuhan dasar ini mencakup infrastruktur sosial, ekonomi dan infrastruktur secara umum seperti jalan, sarana pembuangan sampah, drainase, listrik, air dan lain sebagainya. Infrastruktur sosial terdiri dari sarana pendidikan dan kesehatan, sedangkan infrastruktur ekonomi terdiri dari pasar dan sarana perbelanjaan lainnya. 

Permasalahan umum yang sering dijumpai terkait infrastruktur wilayah adalah tingginya tingkat konsentrasi infrastruktur pada daerah-daerah yang potensial secara ekonomis. Ketersediaan fasilitas dan infrastruktur dapat memacu pertumbuhan wilayah, sehingga konsentrasi pada daerah tertentu dapat menyebabkan kesenjangan dan menghambat laju pertumbuhan pembangunan daerah tertentu.  

Dalam skala regional, seringkali dijumpai beberapa permasalahan pengembangan wilayah diantaranya adalah. 

  • Kondisi fisiografis pada sebagian besar wilayah masih menjadi hambatan bagi usaha peningkatan mobilitas sosial ekonomi.
  • Konsentrasi infrastruktur dan layanan sosial ekonomi pada daerah-daerah maju.

Tidak hanya itu saja, pembangunan di tingkat regional juga dihadapkan pada permasalahan koordinasi kelembagaan, yaitu.

  • Masing-masing sektor mempunyai kepentingan untuk menangani dan mengelola pelayanan sosial ekonomi dengan acuan yang tidak saling terkait antar sektoral.
  • Daerah pengembangan infrastruktur dan pelayanan sosial ekonomi umumnya belum memiliki kesiapan yang mantap.
  • Masih kurang efektifnya program pelayanan sosial ekonomi yang tepat terutama pada daerah yang membutuhkan.

       Bertitik tolak dari kondisi tersebut di atas, maka perlu adanya kajian pelayanan infrastruktur sosial ekonomi yang dilakukan secara terpadu dan menyeluruh. Pada acara kali ini praktikan akan mencoba membuat analisis kuantitatif mengenai ketersediaan fasilitas yang ada di suatu wilayah beserta kebutuhan fasilitas di masa yang akan datang. Melalui perhitungan sederhana tentang ketersediaan dan kebutuhan fasilitas pelayanan, diharapkan akan menjadi dasar pemikiran pada perencanaan pembangunan di suatu wilayah agar dapat memberikan pelayan yang optimal kepada masyarakat.

  • KAJIAN PUSTAKA
  • Definisi Fasilitas Sosial
  • Dalam peraturan pemerintah nomor 15 tahun 2010 tentang pedoman penyerahan prasaran, sarana dan utilitas perumahan dan permukiman didaerah menjelaskan bahwa fasilitas sosial merupakan fasilitas sarana penunjang yang berfungsi untuk penyelengaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya. Fasilitas sosial dapat diartikan sebagai bentuk pelayanan kebutuhan masyarakat yang bersifat memberikan kepuasan sosial, mental dan spiritual, yang antara lain terdiri atas fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan dan fasilitas peribadatan. Apabila banyak diantara mereka yang mencari fasilitas diluar pemukiman padahal fasilitas tersebut fungsinya sama, maka dapat disimpulkan bahwa fasilitas yang tersedia tidak dapat menjawab kebutuhan mereka (Golany, 1976).
  • METODE PENELITIAN

Metode penelitian artikel ini adalah metode Deskriptif Kuantitatif. Metode penelitian deskriptif pada bagian studi pustaka. Metode ini pada umumnya dilakukan peneliti yang ingin melakukan riset atau penelitian yang bersumber dari literatur atau karya sastra seperti buku. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah mendeskripsikan, meneliti, dan menjelaskan sesuatu yang dipelajari apa adanya, dan menarik kesimpulan dari fenomena yang dapat diamati dengan menggunakan angka-angka.

  • HASIL DAN PEMBAHASAN 
  • Analisis tingkat ketersediaan fasilitas pendidikan, kesehatan dan ekonomi

      Analisis tingkat ketersediaan fasilitas di tiap kecamatan yang berada di Kabupaten Kotabaru ini memiliki fasilitas berbeda, ada yang kecamatannya memiliki fasilitas tersebut dan ada juga yang tidak memiliki fasilitas tersebut. Perbedaan tingkatan fasilitas ini di sebabkan karena adanya beberapa faktor seperti:

  • Perbedaan populasi dan kepadatan pendudukan : jumlah penduduk di kecamatan yang berada di Kabupaten Kotabaru ini  dapat mempengaruhi ketersediaan fasilitas, kecamatan dengan jumlah penduduk yang banyak biasanya cenderung memiliki fasilitas yang banyak juga untuk memenuhi kebutuhan penduduk. Kepadatan penduduk juga dapat mendorong pembangunan fasilitas yang lebih berkualitas dan juga banyak.
  • Anggaran Pemerintah : dukungan dan alokasi anggaran dari pemerintah berperan penting dalam tingkatan fasilitas di kecamatan yang ada di Kabupeten Kotabaru ini. kecamatan dengan anggaran yang besar cenderung akan memiliki akses yang lebih besar atau yang lebih baik terhadap fasilitas yang memadai.
  • Aksesbilitas dan Infrastuktur : aksesbilitas memiliki peranan dalam kesediaan fasilitas yang berada di tiap kecamatan yang berada di Kabupaten Kotabaru ini. Kecamatan yang terhubung dengan baik melalui jalan, transportasi umum, dan infrastruktur lainnya akan lebih mungkin memiliki akses yang baik, sedangkan kecamatan yang terpencil atau sulit dijangkau dapat menghadapi keterbatasan dalam ketersediaan fasilitas.
  • Potensi Ekonomi : tingkat perkembangan ekonomi di suatu kecamatan apalagi khusunya kecamatan yang berada di Kabupaten Kotabaru ini dapat mempengaruhi ketersediaan akan jumlah fasilitas.

    Perbedaan fasilitas di tiap kecamatan di Kabupaten Kotabaru ini ini kemungkinan dapat di pengaruhi oleh faktor -- faktor diatas.

  • Gambar 1. Peta tingkat ketersediaan fasilitas pendidikan, kesehatan dan ekonomi
  • Tabel-tabel hasil perhitungan kebutuhan fasilitas pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan fasilitas umum disertai analisis ketersediaannya sampai dengan akhir tahun perencanaannya
  • Tabel Fasilitas Pendidikan
  •  
  •        Dari hasil proyeksi Kebutuhan Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Kotabaru pada tahun 2030 dan 2040 ini menandakan bahwa akan terjadi peningkatan untuk ketersediaan fasilitas di beberapa kecamatan yang berada di Kabupaten Kotabaru, untuk jenjang TK,SD,SLPT dan SMU. Untuk jumlah penduduk di tiap kecamatan yang berada di Kabupaten Kotabaru ini mengalami peningkatan. Pada tahun 2030 jumlah penduduk di Kabupaten Kotabaru ini berjumlah 359,677 jiwa dengan perkiraan 288 fasilitas untuk tingkat TK, 225 fasilitas untuk tingkat SD, 75 fasilitas untuk tingkatan SLTP, dan 75 fasilitas untuk tingkat SMU. Sedangkan untuk tahun 2040 jumlah penduduk di Kabupaten Kotabaru ini mengalami kenaikan yaitu 400.680 jiwa, bertambahnya jumlah penduduk ini kemudian menambah jumlah fasilitas di Kabupaten Kotabaru yaitu jenjang TK mengalami peningkatan menjadi 321, jenjang SD juga mengalami peningkatan menjadi 250 dan untuk jenjang SLPT dan SMA mengalami peningkatan menjadi 83 Fasilitas.

           Meningkatnya jumlah fasilitas pendidikan di tiap kecamatan khusunya di Kabupaten Kotabaru ini dapat menjadi gambaran agar terus meningjatkan fasikitas pendidikan, yang dimana hal ini dapat meantisipasi jumlah penduduk yang terus meningkat di setiap tahunnya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline