Pada kasus autoimun ini sendiri dimana kondisi ini sistem kekebalan tubuh yang seharusnya dapat melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit, tetapi kekebalan ini malah menyerang sel-sel dan jaringan tubuh sendiri terjadi nya karena sistem kekebalan tubuh salah mengenali bagian tubuhnya sebagai benda asing dan berpotensi berbahaya.
Penyebab pasti dari penyakit autoimun tidak sepenuhnya dipahami, tetapi bisa melibatkan faktor genetik, infeksi, paparan lingkungan, atau gangguan hormonal.
Data mining adalah proses eksplorasi data besar untuk menemukan pola, hubungan, dan wawasan yang bermanfaat. Dalam konteks penyakit autoimun, data mining digunakan untuk mengidentifikasi pola dalam data medis yang mungkin tidak terlihat dengan metode analisis lebih ke tradisional.
Algoritma K-Means membantu dalam mengidentifikasi pola dalam data penyakit autoimun dengan mengelompokkan pasien atau data medis yang memiliki karakteristik serupa. Misalnya, pasien nay punya gejala atau faktor risiko yang serupa akan dikelompokkan bersama, mengungkapkan pola yang mungkin menunjukkan subtipe atau jenis penyakit,jadi teknik clustering ini untuk membagi data ke dalam sejumlah kelompok atau cluster yang lebih kecil, di mana data dalam satu cluster memiliki kemiripan lebih besar dibandingkan dengan data di cluster lain.
Pilih jumlah cluster (k) yang sesuai. Ini bisa dilakukan dengan berbagai metode seperti elbow method, di mana plot grafik variasi dalam cluster untuk berbagai nilai k dan mencari "siku" pada grafik yang menunjukkan jumlah cluster optimal.
Proses pemilihan jumlah cluster yang optimal, melalui metode seperti Elbow Method dan Silhouette Plot, membantu dalam memastikan bahwa jumlah cluster yang digunakan mencerminkan struktur data secara lebih valid. K-Means dapat digunakan untuk mengelompokkan pasien penyakit autoimun berdasarkan berbagai fitur medis, seperti gejala, hasil tes laboratorium. Kaitan antara penyakit autoimun dan algoritma K-Means terletak pada kemampuannya untuk menganalisis data kompleks dan mengidentifikasi pola yang mungkin tidak terlihat langsung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H