Dalam upaya menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi generasi muda, tim pengabdian pendidikan kewarganegaraan yang beranggotakan mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) melakukan kegiatan pengabdian. Kali ini, fokus kegiatan tertuju pada permasalahan bullying yang masih sering terjadi di kalangan siswa. Melalui program pengabdian masyarakat, mahasiswa UM sukses menggelar penyuluhan anti-bullying di SDN 1 Landungsari yang beralamat di Jl. Tirto Rahayu, Dusun Bend., Landungsari, Kec. Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (16/11/2024).
Bullying merupakan salah satu masalah sosial yang sering terjadi di lingkungan sekolah. Dampak negatif dari bullying tidak hanya dirasakan oleh korban tetapi juga oleh pelaku dan saksi, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Melalui kegiatan penyuluhan ini, mahasiswa UM berupaya memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada siswa siswi dan para guru tentang cara mengenali, mencegah, dan menangani bullying. Penyuluhan anti-bullying ini dilakukan dengan tujuan membangun lingkungan belajar yang aman bagi para siswa.
Dalam penyuluhan yang diikuti oleh seluruh siswa kelas 4 SDN Landungsari 1, mahasiswa UM menggunakan berbagai metode yang menarik dan interaktif. Penyuluhan dilakukan dengan pemaparan materi menggunakan media power point, permainan, dan diskusi kelompok. Hal ini bertujuan untuk membuat materi lebih mudah dipahami dan menarik minat siswa. Selain itu, mahasiswa juga membagikan brosur dan poster berisi informasi tentang bullying sebagai bahan bacaan tambahan.
Siswa-siswi SDN 1 Landungsari merespon positif kegiatan ini. Mereka dengan antusias mengikuti rangkaian kegiatan penyuluhan baik sesi pemaparan materi, tanya dan jawab dan focus group discussion mengenai pengertian bullying, jenis-jenis bullying, dampak negatif bullying, serta cara mencegah dan mengatasi bullying. Selain itu, mereka juga sangat aktif dalam sesi games atau ice breaking yang dikaitkan dengan materi yang telah dijelaskan sebelumnya oleh tim mahasiswa.
Kegiatan penyuluhan anti-bullying ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa tentang bahaya bullying dan mendorong mereka untuk berani melaporkan jika mengalami atau melihat tindakan perundungan. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkuat hubungan antar siswa dan menciptakan suasana sekolah yang lebih harmonis.
Tim pengabdian berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan sekolah-sekolah yang bebas dari bullying di seluruh Indonesia. Mereka juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam mencegah dan mengatasi permasalahan bullying.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H