Perkembangan perkotaan yang begitu pesat mendorong pembangunan cenderung kurang memperhatikan aspek lingkungan alami. Padahal keberadaan lingkungan alami ini sangat diperlukan untuk mengimbangi dampak negatif pembangunan seperti polusi, limbah, penyerapan air tanah, kebisingan, dan panas lingkungan. Penghijauan seperti pepohonan misalnya, bila dioptimalkan di seluruh wilayah secara merata akan dapat menurunkan suhu lingkungan sehingga menciptakan kenyamanan bagi manusia didalamnya. Di kota-kota besar biasanya terdapat taman-taman kota yang sengaja dibangun ditengah wilayah perkotaan. Selain sebagai tempat rekreasi dan ruang publik, taman-taman ini juga berperan sebagai paru-paru kota, yaitu menghadirkan udara yang sejuk dan bersih dari polusi perkotaan.
Taman Cibeunying di Bandung
Taman Lanjut Usia / Kalimantan di Surabaya
Meskipun begitu masih ada banyak tempat disekitar kita yang masih kurang dalam hal perhatian terhadap lingkungan alami. Misalnya jalan setapak di sekitar kita. Apakah sudah ada cukup pohon di sepanjang jalan tersebut? Apakah pohon-pohon tersebut sudah meneduhi ruang dibawahnya secara merata? Apakah material jalan menghalangi air hujan meresap ke dalam tanah? Dan masih banyak lagi pertanyaan yang mendorong rasa penasaran kita tentang bagaimana menjadikan lingkungan sekitar lebih ekologis. Istilah ekologis yang dimaksud disini adalah lingkungan yang memperhatikan aspek lingkungan alami, tanpa mengurangi nilai fungsionalitasnya sebagai wadah kegiatan manusia di dalamnya, misalnya dengan adanya pepohonan, taman, material jalan yang meresapkan air ke dalam tanah, dan masih banyak lagi.
Kebanyakan dari kita seringkali menunggu dan berharap pemerintah atau pihak-pihak yang memiliki power dapat segera memperbaiki lingkungan sekitar, entah lebih indah, lebih bersih, lebih sehat, lebih hijau, dan sebagainya. Upaya yang umum dilakukan masyarakat adalah memberikan kritik atau komplain secara langsung atau secara tersurat kepada pihak-pihak yang berwenang.
Namun ada cara lebih unik, bahkan lebih efektif dalam memberikan kritik atau komplain tentang lingkungan kita yang kurang ekologis tersebut, yaitu dengan “mencorat-coret” lingkungan sekitar kita. Tentu saja yang dimaksud bukan benar-benar mencorat-coret lingkungan dengan tulisan-tulisan kritikan, namun memodifikasi foto lingkungan menjadi lebih ekologis menurut gagasan kita sendiri. Cara ini cukup sederhana dan dapat dilakukan oleh kita semua yang menginginkan lingkungan kita lebih ekologis. Berikut adalah langkah-langkah “mencorat-coret” lingkungan sekitar kita :
- Pertama, ambil foto lingkungan yang menurut kita kurang ekologis dan masukkan ke dalam komputer atau gadget kita
- Kedua, masukkan file foto tersebut ke software grafis seperti Photoshop, Corel Draw, Paint, Adobe Ilustrator, atau software lain yang kita kuasai. Intinya adalah foto tersebut dapat kita “corat-coret” sesuai kehendak kita
- Ketiga, tambahkan dalam foto tersebut unsur-unsur seperti pepohonan, rerumputan, atau ubah material jalan menjadi paving atau grassblock. “Mencorat-coret” disini dapat dilakukan dengan menumpuk bagian foto tertentu dengan foto lain, atau dengan menambahkan gambar-gambar tertentu pada bagian yang kurang pada foto tersebut
- Terakhir, simpan gambar yang telah kita modifikasi tersebut dan bandingkan dengan foto sebelum kita “mencorat-coret”nya.
[caption id="attachment_394664" align="aligncenter" width="479" caption="Penghijauan bagian median jalan dan modifikasi material jalan tepi"]
[/caption]
Modifikasi perkerasan jala dengan grassblock dan paving
Mengisi kekosongan ruang tepi jalan menjadi lebih fungsional dan hijau
[caption id="attachment_394667" align="aligncenter" width="468" caption="Mengisi vegetasi di tengah ruang pejalan kaki"]
[/caption]
[caption id="attachment_394669" align="aligncenter" width="512" caption="Modifikasi jalur sepeda dan penambahan vertical greening sebagai pembatas jalur"]
[/caption]
Hasil corat-coret ini dapat kita tunjukkan kepada siapapun, termasuk kepada pihak-pihak yang berwenang dan dapat merealisasikan perbaikan lingkungan tersebut secara nyata. Tentu saja bentuk aspirasi melalui gambar-gambar ini akan memberikan gambaran yang lebih jelas sesuai pikiran masyarakat. Tidak perlu dengan gambar yang bagus atau detail, asalkan gagasan kita sudah tersalurkan ke dalam coretan foto itu, pemerintah atau yang berwenang akan paham maksud masyarakat dalam memandang lingkungan sekitarnya yang dianggap masih kurang ekologis. Bukan tidak mungkin coretan kita sendiri akan menjadi kenyataan, merubah lingkungan menjadi sesuai imajinasi kita, apakah kita tidak merasa bangga?
Dengan begitu, kita tidak perlu lagi menunggu dan berharap dalam ketidakpastian kapan lingkungan kita akan berubah. Semakin cepat dan sering kita mengkreasikan lingkungan sekitar kita, semakin cepat pula imajinasi tersebut menjadi kenyataan.
Salam GO GREEN ! ! ! !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H