Lihat ke Halaman Asli

Rusunami, Solusi Permukiman Bantaran Sungai

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14230951551856422524

Sebagian besar wilayah perkotaan yang didominasi area permukiman mengakibatkan sebagian besar permasalahan muncul dari area ini, mulai dari isu sosial, ekonomi, kepadatan tinggi, bencana alam, dan lingkungan alam. Salah satu yang banyak mendapat sorotan adalah permukiman bantaran sungai. Area yang satu ini sering diidentikkan dengan lingkungan yang padat, kotor, dan kumuh. Selain itu, ruang sempadan sungai tidak lagi terlihat karena lahan tersebut dimaksimalkan untuk permukiman warga. Beberapa daerah yang terdapat permukiman bantaran sungai telah melakukan berbagai strategi untuk mengatasi permasalahan ini, salah satunya adalah Kelurahan Prawirodirjan Yogyakarta yang mencanangkan program rusunami untuk permukiman bantaran sungai.

Permukiman Prawirodirjan yang terletak di bantaran sungai Code menjadikan berbagai persoalan muncul terkait dengan masalah lingkungan dan kepadatan hunian. Lokasi hunian yang terlalu mepet dengan sungai menimbulkan resiko bencana banjir ketika sungai meluap ataupun pencemaran lingkungan daerah aliran sungai. Selain itu kepadatan yang terlalu tinggi mengakibatkan minimnya ruang hijau dan vegetasi yang ada di area permukiman ini. Oleh karena itu, warga bekerja sama dengan pihak kelurahan Prawirodirjan mengusulkan program rusunami sebagai solusi jangka panjang dalam mengatasi masalah permukiman bantaran sungai ini.

[caption id="attachment_394990" align="aligncenter" width="442" caption="Hunian tepi sungai Code di Prawirodirjan (dokumentasi pribadi)"][/caption]

“Program rusunami ini diusulkan warga sendiri dalam grand design Prawirodirjan 2030. Program ini ditujukan bagi warga bantaran sungai pada radius tertentu yang nantinya akan direlokasi ke rusunami tersebut,” ujar Lurah Prawirodirjan Ekwanto

Ekwanto menambahkan bahwa banyak warga khususnya yang berada di tepian sungai yang belum memiliki izin kepemilikan lahan yang sah. Dijelaskan lebih lanjut bahwa rusunami dipilih agar lebih tepat sasaran. Artinya hanya warga lokal yang direlokasi yang berhak memiliki unit-unit pada rusunami tersebut, bukan disewakan atau dimiliki oleh warga dari luar daerah. Rusunami yang diusulkan tersebut adalah bangunan empat lantai dengan lantai dasar yang terbuka untuk kegiatan sosial dan komunal warga kampung. Dengan begitu desain rusunami tidak hanya mengatasi masalah kepadatan hunian warga, namun juga tetap menjaga sosialisasi antar warga yang direlokasi nantinya.

Program rusunami juga memiliki dampak positif terkait dengan masalah lingkungan alam. Seperti diketahui, permukiman yang padat bantaran sungai saat ini telah mengakibatkan berbagai masalah lingkungan alam seperti kurangnya area hijau, timbulnya berbagai macam penyakit, lingkungan yang kumuh dan kotor, suhu lingkungan tinggi dan resiko banjir luapan air sungai. Dengan adanya rusunami, maka rumah warga yang direlokasi akan dibongkar dan dapat dijadikan sebagai ruang terbuka hijau. Rusunami kemudian dibangun pada jarak tertentu sesuai aturan tentang sempadan sungai. Dengan begitu tidak ada lagi rumah yang berbatasan langsung dengan badan sungai.

[caption id="attachment_394991" align="aligncenter" width="398" caption="http://www.kaskus.co.id/thread/532321ca18cb170a068b45b8/19-janji-jokowi-realisasinya/1"]

1423095312542947506

[/caption]

Penataan ruang bantaran sungai dengan adanya program rusunami dalam perspektif yang lebih luas akan menciptakan nuansa dan citra yang baik di daerah bantaran sungai yang selama ini dipandang padat, kotor, dan kumuh. Gagasan warga Prawirodirjan tersebut dapat dijadikan sebagai contoh yang mungkin sudah ada dan direalisasikan di beberapa daerah bantaran sungai lainnya.  Kondisi alam akan terus mengkhawatirkan sebagai dampak dari pembangunan yang kurang terarah. Oleh karena itu, warga khususnya yang berada di daerah bantaran sungai perlu terus didorong untuk mendukung dan menyikapi dengan bijak gagasan tersebut karena solusi yang ditawarkan juga untuk keberlangsungan lingkungan sekitar, tanpa terlalu mengorbankan faktor-faktor sosial. Koordinasi, kesadaran, dan komunikasi yang baik antara warga dan pihak berwenang (pemerintah atau swasta) dapat menjadi kunci sukses pembangunan di masa mendatang.

[caption id="attachment_394992" align="aligncenter" width="390" caption="http://www.terasjakarta.com/portal/berita-20136-pemprov-dki-siapkan-6000-unit-rusun-untuk-warga-bantaran-kali.html#.VNKzQJ2sXX4"]

14230953751242017902

[/caption]

SALAM PEMBANGUNAN INDONESIA!!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline