Lihat ke Halaman Asli

Revitalisasi Madrasah "Menghadapi Tantangan Zaman dengan Manajemen yang Efektif"

Diperbarui: 19 Oktober 2024   09:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Permasalahan manajemen madrasah di Indonesia, khususnya di bawah naungan Yayasan Al-Muttaqin, sangat kompleks dan beragam. Madrasah sering kali dianggap sebagai institusi pendidikan kelas dua, yang berdampak pada minimnya pemanfaatan sumber daya manusia dan partisipasi masyarakat. Masyarakat cenderung memandang madrasah dengan skeptis, yang mengakibatkan rendahnya minat dan kepercayaan terhadap kualitas pendidikan yang ditawarkan.

Beberapa tantangan utama yang dihadapi termasuk manajemen yang kurang profesional, terbatasnya fasilitas dan sumber daya, serta kualitas pengajaran yang bervariasi. Di sisi lain, madrasah menghadapi masalah eksternal seperti dukungan konseling yang masih sangat terbatas dibandingkan lembaga pendidikan umum.Meskipun ada peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan, banyak madrasah belum sepenuhnya siap untuk menghadapi tantangan modern, termasuk implementasi kurikulum terbaru dan teknologi informasi. Oleh karena itu, diperlukan upaya pemberdayaan yang melibatkan orang tua dan masyarakat untuk meningkatkan mutu pendidikan, menciptakan lingkungan belajar yang nyaman, dan mendorong partisipasi aktif dari semua pihak terkait.

Dalam konteks ini, penting untuk melakukan reorientasi manajemen madrasah agar lebih berfokus pada pengembangan kurikulum yang efektif, peningkatan kualitas guru, serta pelibatan masyarakat dalam proses pendidikan. Upaya ini diharapkan dapat menjadikan madrasah sebagai lembaga pendidikan yang lebih berdaya saing dan berintegritas.

Source: Fauyan, M. (2021). Penguatan Manajemen Madrasah Menuju Madrasah Hebat Bermartabat. BASICA Journal of Arts and Science in Primary Education, 1(2), 115-133.

Artikel diatas membahas beberapa isu penting terkait Permasalahan peberdayaan Madrasah di Indonesia.Jadi, dalam konteks manajemen madrasah di Indonesia, terutama yang di bawah Yayasan Al-Muttaqin, banyak masalah yang muncul dan perlu perhatian lebih. Pertama, madrasah sering dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Ini bikin banyak orang merasa kurang percaya dengan kualitas pendidikan yang ditawarkan. Akibatnya, banyak siswa yang lebih memilih sekolah umum daripada madrasah, dan ini tentu nggak bagus untuk keberlangsungan madrasah itu sendiri.

Selain itu, pengelolaan madrasah masih kurang profesional. Banyak madrasah yang kekurangan fasilitas dan sumber daya. Misalnya, guru-gurunya punya kualifikasi yang beragam, dan ini bikin kualitas pengajaran jadi nggak konsisten. Ada juga masalah dengan implementasi kurikulum terbaru, yang banyak belum berjalan maksimal. Ini bikin siswa sulit mendapatkan pengalaman belajar yang baik.Dari sisi eksternal, dukungan untuk madrasah juga masih terbatas, terutama dalam hal konseling. Bandingkan aja dengan sekolah umum yang biasanya punya dukungan lebih banyak. Padahal, madrasah juga perlu dukungan yang kuat untuk bisa bersaing.

Yang membuat situasi ini lebih rumit, banyak madrasah yang belum bisa beradaptasi dengan perubahan zaman dan teknologi. Guru-guru yang belum melek teknologi jadi salah satu penyebabnya. Di tengah semua tantangan ini, ada harapan untuk perbaikan, tapi itu semua tergantung pada upaya pemberdayaan madrasah.Masyarakat, orang tua, dan pihak-pihak terkait harus lebih aktif terlibat dalam proses pendidikan di madrasah. Dengan begitu, madrasah bisa jadi tempat yang lebih nyaman dan inspiratif untuk belajar. Jadi, langkah-langkah seperti reorientasi manajemen dan pengembangan kurikulum perlu dilakukan agar madrasah bisa lebih berdaya saing dan menghasilkan siswa yang berkualitas.

Singkatnya, ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk meningkatkan mutu madrasah di Indonesia. Jika semua pihak bisa berkolaborasi dan berkomitmen, harapannya madrasah bisa bangkit dan jadi pilihan utama bagi masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline