A. Latar Belakang dan Identifikasi Masalah
A Statement of Basic Accounting Theory, (1966) dalam Harahap (2012) mengartikan akuntansi sebagai suatu proses identifikasi, mengukur, dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan informasi terkait mempertimbangkan berbagai alternatif dalam mengambil kesimpulan oleh para pemakainya. Akuntansi merupakan proses yang bertujuan untuk menghasilkan informasi ekonomi dalam hal ini laporan keuangan kepada pihak yang membutuhkan.
Beberapa ahli menyampaikan pendapatnya dan mengartikan akuntansi sebagai seni, bahasa, komunikasi dan sebagainya. Namun, pengertian-pengertian tersebut bersifat normatif yang membatasi akuntansi hanya pada sektor besar. Definisi normatif tersebut tidak dapat diterima begitu saja dan harus dapat diuji secara empiris agar memiliki dasar teori yang kuat karena dianggap sebagai pendapat pribadi yang subjektif.
Akuntansi dalam dunia usaha dapat diartikan sebagai bahasa bisnis. Hal tersebut berkaitan dengan kegiatan bisnis didunia baik .perorangan atau pun perusahaan besar yang hampir seluruhnya menggunakan akuntansi untuk menghitung serta untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan bisnis yang dijalankan.
Akuntansi juga dapat diartikan sebagai seni, yaitu pencatatan transaksi keuangan yang meliputi aktivitas atau proses mengidentifikasi, mencatat, mengklasifikasi, mengolah dan menyajikan data terkait keuangan atau transaksi dengan tujuan agar mudah dimengerti dalam mengambil keputusan yang tepat.
AICPA oleh American Institute of Certified Public Accountant mendefinisikan akuntansi sebagai suatu seni meskipun diakui adanya beberapa aspek dalam akuntansi yang merupakan bidang ilmu. Menurut AICPA, letak seni pada akuntansi terletak pada kata "creative skill and ability". Kata tersebut dimaksudkan untuk akuntan yang dalam melaksanakan tugasnya sering kali menggunakan pengetahuan, kemampuan, dan pengalamannya dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.
Dalam praktiknya, akuntansi menggunakan judgment akuntan sebagai dasar menentukan langkah-langkah yang tidak menurut alur logika yang jelas. Unsur judgment tersebutlah yang dipakai dan dimaksudkan sebagai dasar pendefinisian akuntansi sebagai suatu seni.
Kata "art" dalam definisi akuntansi menurut AICPA tidak menunjukkan bahwa akuntansi harus didefinisikan sebagai seni ssaja. Tentu saja ada perbedaan yang jelas antara produk seni dan produk akuntansi, dimana seni mengutamakan keindahan yang bisa dinikmati melalui mata telinga dan indra peraba. Sedangkan produk akuntansi berupa informasi keuangan yang menghubungkan kepentingan pihak pemakai laporan keuangan dengan entitas. "Keindahan" sebagai hasil produk seni dapat dibilang tidak ada dalam akuntansi. Bentuk laporan keuangan yang disajikan secara rapi oleh akuntan bukanlah suatu seni, melainkan bertujuan agar para pemakai laporan keuangan lebih mudah dalam membaca dan memahami. Sehingga akuntansi tidak menitikberatkan pada keindahan, tetapi lebih kepada kelayakan dan keandalan informasi keuangan yang dihasilkannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dijelaskan di atas, saya merasa akan menarik untuk membahas bagaimana akuntansi sebagai seni. Sehingga rumusan masalah dalam tulisan ini adalah bagaimana makna akuntansi sebagai seni dengan metode riset hermeneutika dan semiotika.
C. Tinjauan Pustaka