Lihat ke Halaman Asli

Alifia Hafsyah

Nama : Alifia Hafsyah; Mahasiswa S1 Akuntansi; Dosen : Prof. Dr. Apollo M.Si.Ak; NIM : 43219010164; Universitas Mercu Buana Jakarta

Prof. Dr. Apollo, K10__ Mengetahui Konsep Laba Dan Implementasinya Dalam Teori Akuntansi

Diperbarui: 14 Mei 2022   14:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokpri K10 

Laba merupakan kenaikan modal/ ekuitas (aktiva bersih) dari transaksi yang jarang terjadi dalam perusahaan dan dari transaksi lain yang mempengaruhi perusahaan selama satu periode tertentu kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi pemilik. Laba juga dapat diartikan sebagai selisih lebih antara pendapatan dan beban yang terjadi dari kegiatan utama atau sampingan suatu perusahaan.

Teori akuntansi mengenal tiga tataran atau pendekatan dalam konsep laba, meliputi Tataran Sematic, Tataran Sintaksis, dan Tataran Pragmatic. Mari kita bahas satu persatu!

1. Tataran Sematic

Semantik dapat diartikan sebagai makna atau aspek isi tanda bahasa. Tataran ini berfokus pada penafsiran atau pelambangan. Hal ini berkaitan dengan perekayasa laporan pada elemen biaya sehingga laba bermakna dan bermanfaat sebagai informasi. Maksudnya laba harus dapat memberikan pengguna laporan keuangan informasi seperti tentang kenaikan jumlah asset dan tingkat efektif kegiatan produksi suatu perusahaan.

Implementasi dalam tataran ini seperti pada pengukuran kinerja perusahaan menggunakan ROI (Return on Investment) dan ROA (Return on Asset). Kedua alat pengukuran tersebut membuat laba dapat menunjukkan "makna" suatu perusahaan berdasarkan pengukuran efisiensi. Atau dalam kasus pada perusahaan UMKM, jika usaha terebut mendapatkan laba 100 juta maka jumlah tersebut termasuk besar. Lain halnya jika suatu perusahaan terbuka mendapatkan laba 100 juta, jumlah tersebut adalah angka yang kecil.

2. Tataran Sintaksis

Sisntaksis berarti kosa kata atau tata bahasa. Tataran in terfokus pada operasional atau penandaan. Hal ini berkaitan dengan bagaimana laba diungkapkan dalam bentuk standar atau prosedur akuntansi yang baik dan objektif sehingga angka laba dapat disajikan dalam laporan keuangan. Konsep laba secara sintaksis adalah bagaimana selisih perbandingan dan pengukuran yang efisien antara pendapatan dan biaya.

Bedford mengatakan bahwa laba hanya bisa dimengerti oleh pembaca laporan keuangan hanya jika mengetahui bagaimana laba diukur dan disajikan, meliputi operasi yang digunakan oleh akuntan. Diketahui terdapat tiga kriteria dalam pengukuran laba, antara lain : cash basis, accrual basis dan capital maintenance concept.

3. Tataran Pragmatik

Pragmatik artinya efek komunikasif atau keefektifan tanda bahasa. Tataran ini berfokus pada fungsional dan pengaruh. Hal ini berkaitan dengan pengaruh informasi laba terhadap perubahan perilaku (reaksi) pemakai laporan keuangan. Contohnya ketika informasi pengumuman laba perusahaan menyebabkan adanya perubahan keyakina sebingga menimbulkan tindakan tertentu. Maka informasi laba tersebut dapat dikatakan bermanfaat.

Dalam teori positif-normatif, teori pragmatik lebih bersifat positif. Sementara itu, diketahui proses penyimpulan yang menghasilkan tindakan atau pernyataan dapat dibagi kedalam dua pendekatan yaitu deduktif (penyimpulan dari pernyataan umum ke pernyataan khusus) dan induktif (penyimpulan dari pernyataan kusus ke pernyataan umum).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline