Lihat ke Halaman Asli

Allifia Cahyani Junaedi

Mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika

Mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika Melaksanakan Pembelajaran MKWK dengan Melakukan Sosialisasi Tentang Gizi Sehat di Posyandu Melati 2

Diperbarui: 23 Juni 2024   23:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Dokumen Pribadi

MAHASISWA UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA CUT MUTIA BEKASI MELAKSANAKAN KEGIATAN SOSIALISASI UNTUK PEMBELAJARAN MKWK TENTANG GIZI SEHAT ANAK DENGAN TEMA "MARI BERSAMA MENCEGAH STUNTING" DI POSYANDU MELATI 2 KOTA BEKASI

 

Bekasi, 23 Juni 2024 - Kegiatan MKWK (Mata Kuliah Wajib Kurikulum) mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika berbasis proyek ini dilaksanakan oleh Kampus Digital Kreatif Universitas BSI. Bertempat di Posyandu Melati 2 jalan Kh Masmansyur no.30A. Dengan mengangkat tema 'Mari Bersama Mencegah Stunting', kelompok Lily yang terdiri dari 6 orang yang merupakan mahasiswa program studi Ilmu komunikasi, melaksanakan seminar atau sosialisasi tentang stunting kepada masyarakat serta turut memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu bayi dan anak balita.

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi, infeksi, atau stimulasi yang tidak memadai. Stunting dapat terjadi sejak anak berada di dalam kandungan, karena ibu tidak memiliki akses terhadap makanan sehat dan bergizi.

Stunting dapat disebabkan oleh:

Terganggunya perkembangan otak, metabolisme, dan pertumbuhan fisik pada anak dalam jangka pendek

Kesulitan belajar, penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes, dan gangguan kesehatan lain dalam jangka panjang

Terganggunya perkembangan otak, yang akan mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif

Stunting ditandai dengan panjang atau tinggi badan anak yang di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan. Prevalensi stunting di Indonesia dari tahun ke tahun cenderung fluktuatif. Meningkat di periode 2010-2013, kemudian menurun pada periode 2014-2018. Selanjutnya, pada 2021 hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukkan penurunan prevalensi 3.3% menjadi 24.4%, dan pada 2022 turun menjadi 21,6 %.

Maka dari itu, diperlukan adanya pengetahuan mengenai sebab terjadinya stunting, dengan demikian stunting di Indonesia dapat teratasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline