Lihat ke Halaman Asli

Rapuh

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

mau apa sekarang ? bila jarak tak lagi bersahabat dengan kita dan waktu selalu menghindar mempertemukan kita. apa kamu marah ? melempar barang ke arah ku atau mungkin berteriak ?

Seolah semua kesibukan ini hanyalah kamuflase. Tak ada lagi yang bisa disembunyikan. Hatiku dan hatimu sama-sama merindu. Sama-sama terluka. Lantas mau apa ? menyesal dan berlari dan menyerah kalah ? bukannya harusnya kita bertempur di medan perang ?

Semua argumentasi mentah di hadapanmu. Suara di ujung di telepon itu pun tak lagi bisa menenangkan ku. Kanal online kita pun terasa hambar. Jujur, aku ingin bertahan. Tapi, hati ini sudah terlalu lelah untuk meniti hari diantara ribuan jarak yang menghadang di depan kita.

Katakan, aku harus bagaimana ? terdiam, dan membiarkan semua ini berlalu begitu saja tanpa ada suatu keputusan ? ataukah aku harus menuju kota mu dan berteriak ke semua orang bahwa kita akan dan HARUS bertahan ? Katakan ! karena jika begini terus aku tak tahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline