Lihat ke Halaman Asli

Namamu Hujan, Namaku Kopi

Diperbarui: 23 Januari 2016   16:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="http://ahmadfloor.blogspot.co.id/2015/02/seperti-menghitung-butiran-hujan.html"][/caption]Setelah awan menjadi kelabu
Kau turun menapaki sisi langit
Kau menyibak rambutnya, membelainya

Tapi kau bukan Bidadari

Saat kau menyentuh daratan
Kau peluk hawa panas
Kau tunduk padanya, seakan dia rajamu

Tapi kau bukan Permaisuri

 

Kau membawa dingin
Membawa ketenangan atas kegelisahan
Bercampur aduk dengan kehangatan

Sepasang mata berkencan
Melihatmu dari balik jendela
Mereka tersenyum

 

"hujan tiba" kata seorang pria

 

Siapa Aku ?
Aku pekat
Aku kasar

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline