Lihat ke Halaman Asli

Sayuti Zakaria

Pengembara Kata, Guru Madrasah, dan Pemerhati Sosial

Cerita di Balik Tawarnya Air di Pulau Tunda

Diperbarui: 24 Agustus 2021   06:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Pulau Tunda salah satu pulau dipaling ujung Kabupaten Serang Prov. Banten dengan luas 260 hektar yang terdiri dari satu desa dan dihuni oleh 1567 jiwa.

Secara wilayah pulau tunda lebih dekat dengan pulau tidung dan pulau seribu yang yang masuk di daerah DKI Jakarta. 

Desa yang ada disana merupakan desa Wargasara Kec. Tirtayasa Kabupaten Serang Prov. Banten.

Ada sesuatu yang menarik ketika penulis berkunjung ke pulau tunda bersama teman-teman dari Universitas Al-Khairiyah. 

Pada umumnya daerah pulau dengan lokasi dekat dengan bibir pantai dan dikelilingi air laut biasanya air di lokasi itu payau. 

Tetapi berbeda halnya dengan pulau tunda. Pertama kami sampai disana ketika kami mencuci muka kami dikagetkan dengan rasa air yang ternyata tawar sama ditempat tinggal kami yang notebene jauh dari laut.

Rasa penasaran kami menuntun kami untuk berdiskusi dengan warga pulau tunda ada fenomena apa sehingga air dipulau tunda menjadi tawar.

Menurut cerita sebagian warga yang diwariskan secara turun temurun konon dulu pulau tunda menjadi salah satu pulau yang menjadi persinggahan tujuh wali.

Wali yang paling dikenal salah satunya adalah Syeikh Arbi. Wali tersebut kemudian membangun sebuah sumur yang diberi nama sumur Jalatunda. 

Walaupun kondisi sumur jalatunda sudah tertimbun tetapi konon sumur ini masih ada. dan cerita ini menjadi salah satu yang membuat air di pulau tunda menjadi tawar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline