Lihat ke Halaman Asli

Bahaya Mengkonsumsi Seblak Bagi Penari: Dampak Buruk Terhadap Kesehatan dan Performa

Diperbarui: 12 Januari 2024   13:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Penari memerlukan kondisi fisik dan kesehatan yang optimal untuk menjalani aktivitas seni mereka. Pola makan memainkan peran penting dalam mencapai dan mempertahankan tingkat energi yang diperlukan. Salah satu makanan yang mungkin perlu diwaspadai oleh penari adalah seblak. Meskipun lezat, konsumsi seblak dapat membawa sejumlah bahaya bagi kesehatan dan performa penari.

1. Tinggi Kalori dan Lemak:

Seblak sering kali mengandung bahan-bahan tinggi kalori dan lemak, seperti mi goreng, bakso, dan kerupuk. Konsumsi berlebihan dari makanan-makanan ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan dapat menghambat kemampuan penari untuk menjalankan gerakan dengan mudah.

2. Kandungan Garam yang Tinggi:

Banyak seblak juga mengandung bumbu dan saus yang kaya garam. Kandungan garam yang tinggi dapat menyebabkan retensi cairan, membuat penari merasa bengkak dan kurang fleksibel. Keseimbangan cairan yang buruk dapat berdampak negatif pada performa penari.

3. Gangguan Pencernaan:

Seblak yang mengandung banyak bumbu pedas atau bumbu lainnya dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Masalah seperti mulas, perut kembung, atau asam lambung naik dapat mengganggu penari selama latihan atau pertunjukan.

4. Kurangnya Nutrisi Esensial:

Meskipun seblak dapat memberikan energi segera, makanan tersebut mungkin kurang dalam nutrisi esensial seperti vitamin, mineral, dan protein. Nutrisi ini sangat penting untuk pemeliharaan otot, tulang, dan kesehatan secara keseluruhan.

5. Pengaruh Terhadap Kondisi Kardiovaskular:

Kandungan lemak jenuh dan garam berlebih dalam seblak dapat berdampak buruk pada kesehatan jantung dan pembuluh darah. Penari yang mengonsumsi makanan dengan kadar garam tinggi berisiko mengalami tekanan darah tinggi atau masalah kardiovaskular lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline